begitupun mataku
masih bening menatap malam
bau hujan tadi sore
masih terasa
asap yang menari dari rongga tenggorakan
mengisahkan cerita segala kehidupan
keramik merah yang menempel pada tangga
menunjukkan sebuah tingkatan pengorbanan
suara jangkrik
pengganti musik klasik eropa
betapa menenangkan jiwa
gundukan pasir
tumpukan batu bata
sak bekas semen di samping tong bekas aspal itu basah
menunjukkan tembok gagah
bangunan tempat ibadah
sungguh indah
namun
tak semua tembok itu indah
ada tembok yang ingin aku robohkan
sayang, ketebalanya membuat nyaliku rapuh
jatuh
dua kubah itu menjulang
seperti rasa
tak kan hilang
menit
simbol waktu
ketepatan
masih terlihat tak sempurna
bukan sebuah harapan sirna
memang nyata
tampak dan ada
jum'at 02:10 november 15.
0 komentar:
Posting Komentar