Rabu, 06 Januari 2016

sempat putus asa

                Sebenarnya rasa ini sudah pernah terjadi berulang kali, saat dimana aku kelaparan, sakit hati, tak puny aide, berontak, tak punya semangat. Semua yang ada di hadapan terlihat suram. “Dunia memang kejam” kata yang pantas aku ucapkan.
                Pagi, siang, sore, malam, pagi lagi, siang lagi, sore lagi aku terpaksa merobohkan tiang yang aku bangun untuk masa depan jangka pendek. Aku runtuhkan, aku cabik-cabik semangat itu untuk bertahan diri saat ini. Ini memang saat yang terpaksa, dimana sudah lebih dari satu hari aku terpuruk di kamar kos. Hanya tidur, facebookan dan meratapi nasib.
                Aku seperti hewan yang tak berakal, meskipun itu hanya kiasan tapi memang segala pemikiranku belum terealisasikan. Ah, mungkin kemalasanlah yang membuatku begini. Mungkin jika ada orang yang membaca tulisan ku ini tak akan faham sepenuhnya. Hanya aku dan tuhan yang merasakan.
                Aku di hadapkan dua pilihan, kerja atau kuliyah. Saat ini yang aku hadapi yaitu kuliyah, tapi aku sering bolos dan tidak mengerjakan tugas lantaran kemalasanku dan seringnya aku tak dapat bertahan hidup dengan tenang.
                Kenapa aku gak bisa hidup dengan tenang? Salah satunya memang soal ekonomi. Seringnya aku tak bisa makan dengan teratur menjadikan aku gugup dalam mengatasi setiap masalah. Sering menggampangkan  sesuatu juga menjadi factor penentu terpuruknya aku sat ini.
                Sulit memang meilih menyelesaikan kuliyah dulu baru kerja, atau kerja dulu lalu meneruskan kuliyah. Kalu memilih kuliyah dulu, maka akibatnya akan montang-manting tak karuan seperti yang aku hadapi ini. Semua bisa di bilang kacau balau. Tapi kalau kerja dulu, takutnya kebablasan tidak mengurusi kuliyah.
                Kerja memang yang paling aku butuhkan saat ini, banyak hutangku yang belum bisa ku bayar. Tapi kerja sambil kuliyah aku belum menemukan. Disini menjadi bingung mau ngapain.  Ada hasrat untuk kerja agar bisa membayar hutangku yang lebih dari jatuh tempo.
               


0 komentar:

Posting Komentar