Senin, 04 Januari 2016

berdiri



                Seringkali kita berprasangka buruk terhadap sesuatu yang kita tangkap dari indera apalagi tak sesuai dengan pemikiran kita sendiri. Hal itu sebuah kewajaran karena pada umumnya manusia sulit menerima sesuatu hal baru. Kita cenderung nyaman pada suasana yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari dan itu mempengaruhi terhadap pola piker sampai prilaku.
                Kita menempati ruang dan waktu yang berbeda, maka dari itu sudah biyasa jika banyak pertentangan di dunia ini. Yang tidak bisa di terima oleh banyak orang yaitu memaksakan pemikiran diri sendiri sebagai sebuah satu-satunya kebenaran. Hampir semua orang bediri di atas pemikiranya sendiri, meski ada pemikiran kolektif yang biyasa di anut oleh banyak orang dalam sebuah wadah. Ideology memang bisa di sebut sebuah pemikiran yang bisa menyeragamkan pemikiran namun saya rasa tidak bisa mempengaruhi individu sampai pada semua aspek kehidupan sehari-hari.
                Jika kita ambil contoh, ada anak yang suka balon berwarna merah. Setiap kali istirahat dia beli balon yang berwarna merah dengan temanya yang sama-sama suka warna merah, begitupun yang suka warna biru dan ungu dia sama-sama bergerombol dengan kesamaan kesenangan.
                Pada suatu hari, si penjual balon kehabisan stok yang berwarna merah. Maka si anak penyuka merah tidak mau beli, sedang yang suka warna selain merah bersenang-senang bersama saat istirahat  dengan balonya. Lalu ada salah satu  kelompok penyuka merah yang memaksakan diri membeli balon biru untuk bisa ikut bermain dengan teman yang lain. 
                Si penyuka merah yang membeli balon biru itu di kecam oleh temanyya yang merah, dia di cap sebagai penghianat yang tidak setia terhadap kelompoknya. Namun karena dia sudah bergabunng dengan kelompok biru maka di bela oleh temanya yang tergabung dalam kelompok biru.
                Nah, itu salah satu contoh kecil dari pemikiran  kita yang berdiri di atas pola pikIr kita sendiri karena tanpa kita sadari kita punya ruang dan waktu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar