Minggu, 15 November 2015

dexstro dan tidakan amoral

ini tanggapanku atas tindakan kebrutalan di paris yang menewaskan lebih dari 150 nyawa tak berdosa yang ku posting di facebook.

Apakah dengan nguntal dexstro kamu bisa bertemu dengan yang kuasa?
Sudah sepantasnya kita semua mengecam tindakan kebrutalan, karna selain bertentangan dengan undan-undang, ajaran agama juga nilai moral yang ada pada masing-masing daerah, semua itu menunjukkan bahwa manusia masih seperti yang dulu, masih kasar, brutal, serakah, semakin agresif dan terlalu kompetitif.
Serangkaian teror di Paris yang menewaskan lebih dari 150 nyawa, hanya salah satu dari deretan panjang contoh kebrutalan manusia.
Ada yang berpendapat "saat islam di rohingya di tindas, di bunuh, di aniaya oleh penganut agama mayoritas banyak warga indonesia yg tak peduli giliran di paris ada peristiwa beginian foto profil di facebook pada di tambahi bendera prancis sebagai bentuk solidaritas"
jika kita sadar, dalam hati yang terdalam pasti tidak ada yang mendukung semua tindakan kebrutalan, entah itu di rohingya, gaza, paris maupu di dalam negri sendiri. Terkait bentuk solidaritas yang bermacam itu tidak perlu di permasalahkan jikalau memang yang kita kutuk itu satu bentuk tindakan amoral.
Jika kita mengutuk pelaku di paris maka secara tidak langsung juga mengutuk semua tindakan semacamnya, entah dimanapun itu.
Dexstro
terlepas dari apa tujuan pelaku kebrutalan itu, ibarat nguntal dexstro segenggaman tangan, di jamin akan edan.

0 komentar:

Posting Komentar