Minggu, 15 November 2015

ke PMII an




Ke-PMII-an
            Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus berusaha mewujudkan cita-cita Indonesia ke depan menjadi lebih baik. Dintara pendiri PMII adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).
A.      Sejarah Latar belakang pembentukan PMII
     Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dan sebagai bentuk jawaban dari tantangan zaman sebagai penggerak muda bangsa Indonesia. Dibawah ini adalah hal-hal penyebab berdirinya PMII:
a.       Carut marutnya situasi politik bangsa Indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
b.      Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
c.       Pisahnya NU dan Masyumi.
d.      Hilangnya kenyamanan mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasi dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
e.       Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota-bene HMI adalah underbouw-nya.
     Sebab-sebab diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi yang dapat menjadi agen penggerak muda dan juga sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pembangunan potensi mahasiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalagan mahasiswa NU untuk mendirikan orgaisasi yang berideologi Ahlussunah wal Jama’ah.
1.      Deklarasi
Pada tanggal 14-16 April 1960 diadakan musyawarah mahasiswa NU yang bertempat di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya. Peserta musyawarah adalah perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Surakarta, Makassar dan senat Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah NU. Pada musyawarah yang diadakan di Surabaya tersebut memperdebatkan nama organisasi yang benar-benar pantas yang akan didirikan hingga pada puncaknya menyepakati PMII sebagai nama yang pantas untuk organisasi kemahasiswaan NU. Musyawarah juga menghasilkan Anggota Dasar/Anggaran Rumah Tangga organsasi serta memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII. Adapun dideklarasikan resmi pada tanggal 17 April 1960 atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawal 1379 Hijriyah yang menjadi hari ulang tahun dari PMII.
2.      Independensi PMII
Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya dibawah naungan NU. PMII terikat dengan segala kebijakan NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjutnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai megerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi-organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK /BKK, maka PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.
Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunah wal Jama’ah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultular-ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunah wal Jama’ah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dengan NU pada perkembangan terkait ini lebih tampak hanya secara organisasitoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduannya susah untuk diselenggarakan.
B.     Makna Filosofis
           Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerkan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna “Pergerakan” yang terkandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (mahkluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ke-Tuhan-an dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
           Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial, kemasyarakatan dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
           Islam” yang teerkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma Ahlussunah wal Jama’ah yaitu, konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
           Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.
C.    Lambang PMII
            Lambang PMII diciptakan oleh H. Said Budairi. Lazimnya lambang, lambang PMII memiliki arti disetiap goresannya. Arti dari lambang PMII bisa dijabarkan dari segi bentuknya (form) maupun dari warnanya.
Dari bentuk :
a.       Perisai berarti ketahanan dan ketegaran mahasiswa Islam dalam menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh luar.
b.      Bintang adalah perlambangan ketinggian dan semangat cita-cita yang selalu memancar.
c.       Lima bintang bagian atas menggambarkan Rasulullah dengan keempat Shahabat terkemuka (Khulafau al Rasyidien).
d.      Empat bintang bagian bawah menggambarkan empat madzhab yang berhauan Ahlussunah wal Jama’ah.
e.       Sembilan bintang sebagai jumlah bintang dalam lambang dapat diartikan ganda yakni :
a.       Rasulullah dan empat sahabatnya serta empat Imam madzhab itu laksana bintang yang selalu bersianar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan penerang umat manusia.
b.      Sembilan orang pemuka penyebar agama Islam di Indonesia yang disebut Walisongo. 
Dari warna :
a.       Biru, sebagaimana warna lukisan PMII, berarti kedalaman ilmu pegetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan. Biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara.
b.      Biru muda, sebagaimana warna dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
c.       Kuning, sebagaimana warna dasar perisai-perisai sebelah bawah, berarti identitas kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar pergerakan lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan.

D.    Visi dan Misi
Visi dasar PMII:
            Dikembangkan dari dua landasan utama, yakni visi ke-Islaman dan visi kebangsaaan. Visi ke-Islaman yang dibangun PMII adalah ke-Islaman yang inklusif, toleran dan moderat. Sedangkan visi kebangsaan PMII mengidealkan suatu kehidupan bangsa yang demokratis, toleran dan dibangun di atas semangat bersama untuk mewujudkan keadilan bagi segenap elemen warga-bangsa tanpa terkecuali.
Misi dasar PMII:
            Merupakan manifestasi dari komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, dan sebagai perwujudan kesadaran beragama, berbangsa, dan bernegara. Dengan kesadaran ini, PMII sebagai salah satu eksponen pembaharu bangsa dan pengemban misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesiaan demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun material dalam segala bentuk.
E.     Tujuan didirikannya PMII
Secara totalitas PMII sebagai suatu organisasi merupakan suatu gerakan yang bertujuan merubah kondisi sosial di Indonesia yang dinilai tidak adil, terutama dalam tatanan kehidupan sosial. Selain itu juga melestarikan perbedaan sebagai ajang dialog dan aktualisasi diri, menjunjung tinggi pluralitas, dan menghormati kedaulatan masing-masing kelompok atau individu.
Dalam lingkup yang lebih kecil PMII mencoba menciptakan kader yang memiliki pandangan yang luas dalam menghadapi realita sosial, ekonomi, politik dan budaya. Memiliki pemahaman yang komprehensif tentang berbagai macam paham pemikiran yang digunakan dalam menganalisa berbagai macam realita yang ada, sehingga diharapkan seorang anggota/kader akan mampu memposisikan diri kritis dan tidak terhegemoni oleh suatu paham atau organisasi yang dogmatis.
F.     Struktur Organisasi
a.       Pengurus Besar (PB) berpusat di Ibu Kota
b.      Pengurus Koordinator Cabang (PKC) berpusat di Provinsi
c.       Pengurus Cabang (PC) berpusat di Kabupaten
d.      Pengurus Komisariat (PK) berpusat di Kampus
e.       Pengurus Rayon (PR) berpusat di Fakultas                               

Pantang meninggalkan PMII dalam kondisi dan situasi apapun. Hidup Mahasiswa..! Salam Pergerakan..!

*Ulil Absor : Anggota Kajian dan Wacana Bidang Spiritual

0 komentar:

Posting Komentar