Rabu, 11 November 2015

MINUM DECIS UNTUK BUNUH DIRI

MINUM DECIS UNTUK BUNUH DIRI

MINUM DECIS UNTUK BUNUH DIRI
tadi pagi saat menemani adikku yang lagi sakit aku sempat di buat tertawa terjengkal-jengkal oleh bapak yang tadi sore masuk rawat inap di puskesmas Sulang. Lantaran sakit gigi pak Parjo (bukan nama asli) meminum puyer 38 dengan niat mau menyembuhkan sakit gigi karna sudah tak kuat menahan rasa sakit. setelah minum puyer Parjo dengan santainya menikmati kopi lalu pergi ke sawah untuk mengambil bongkotan (bawahan bambu yang sudah di potong). selang satu jam pak Parjo merasa ada yang aneh pada dirinya, kepalanya terasa pusing, dadanya panas dan sesak, matanya mulai tidak jelas untuk melihat, mulai saat itulah pak Parjo berniat untuk pulang ke rumah namun baru berjalan sekitar 50meter badanya tak kuat lagi lalu tertelungkup di pinggir sawah selama beberapa jam baru ada orang ngarit (mencari rumput) melihat dan mencari warga untuk menolong.
Karna panik, warga yang menolong langsung membawa ke puskesmas terdekat tanpa tanya dulu sakit yang di rasakan pak Parjo, sesampainya di puskesmas dengan sedikit sadar Parjo menceritakan bahwa baru saja meminum puyer 38 dengan kondisi perut belum terisi. mendengar cerita Parjo sontak orang yang mendengar tertawa semua apalagi di ceritakan dengan gaya yang lucu.
Dengan gaya yang lucu, tadi pagi Parjo juga bercerita padaku tentang tetangganya yang ingin mati lalu gantung diri dengan sarungnya sendiri namun setelah tergantung malahan teriak-teriak minta tolong, untung ada tetangga yang menolongnya "lha wong bojone dewe wae ra gelem nulungi kok dik" ungkap parjo dengan gaya yang lucu, aku tertawa terpingkal-pingkal.
Tak cukup di situ, otakku terasa terrefresh dengan cerita selanjutnya. Modal sarung untuk bunuh diri ternyata gak jadi, sudah jadi cerita pribadi. Dilanjut yang ke dua dengan cara yang berbeda, modal Decis satu muk di campur obat bento (aku gak tau apa itu obat bento) tetangga parjo menikmati minuman yang mungkin bisa di nikmati tersebut. Setelah menghabiskan minuman tadi, tetangga Parjo terbaring di depan rumah di pinggir jalan raya sambil memuntahkan busa dari mulutnya.
"ngeniku wong seng liwat yo ra ono seng nulungi kog dek, masane kan yo mendem biyasa le" ungkap Parjo. Merasa curiga, Parjo menghampiri dengan niat mau menolong, ternyata benar, Parjo mencium bau Decis. Dengan gugup lalu Parjo mencari mobil untuk membawa si tetangga tadi ke rumah sakit, di perjalananan parjo yang tak tahan bau decis sampai ikut mabuk.
Lucunya lagi. setelah sembuh, si pencoba bunuh diri tadi bertemu parjo dan bilang " KUWE KUAT RA KOYO AKU.............? (minum Decis)'' si parjo tidak menanggapi karna menganggap orang itu ra waras. SEKIAN.........., #‎mungkin ini gak lucu tapi dengan gaya yang lucu Pak parjo tadi pagi telah membuatku tertawa terpingkal-pingkal.

Gotong Royong 16 Feb.


Nggenjong Omah (Memindahkan rumah)

Desaku begitu sejuk, indah, damai juga budaya gotong royong khas pedesaan tak begitu luntur akan majunya zaman. Karna kondisi kesehatanku kurang baik rencana untuk kerja mencari uang untuk menambah keperluan hidup saat kuliah gagal, Liburan semester tiga kali ini aku hanya berdiam diri menikmati suasana Desa kelahiranku yang amat sangat aku cintai.

Kekagumanku pada desaku tak lain karna memang aku di lahirkan di sini, juga keramah tamahan penduduk, suasana yang nyaman, aman, damai, budaya gotong royong, nguwongke uwong, saling membantu dan masih banyak lainya. Seperti pagi ini, Minggu 16 februari 2015 tetanggaku mempunyai hajat membangun dan menghadapkan rumah ke barat yang semula menghadap ke utara, aku ikut serta memikul bambu yang di jadikan alat untuk memindahkan rumah. Ada rasa bangga tersendiri ketika bisa ikut serta dalam budaya gotong royong khas desa tersebut.

Awalnya aku tak punya niatan untuk ikut Nggenjong Omah lantaran yang di undang untuk Rewang (membantu) adalah bapak. Di kamar aku asyik menikmati kopi susu juga mendengarkan musik dangdut koplo, kebetulan lagi suka sama lagu Talineng asmoro. Terdengar Suara ramai di sebelah barat rumahku "ji,,,ro,,,lu. Ji....ro... Lu. Ayo,, ayo" (suara para tetangga yang sedang memikul rumah). Aku yang sedang asyik mendengarkan musik segera keluar ikut nimbrung. mulanya aku hanya melihat-lihat dan sempat memotret satu kali lewat hp, saat di depanku ada yang kurang orang untuk memikul, segera aku ikut memikul.

respon isu

ini respon terhadap isu agama yang marak di internet, ku pakai status di facebook.


Cuaca panas sudah biyasa, jika di tambah membaca tulisan yang mengundang permusuhan, baru luar biyasa. Kenapa sekarang mulai berkembang paham agnostik? Terutama di kalangan pemuda. Mungkin, bisa jadi, si agnostis merasa malu dengan para pengikut agama yang tak mencerminkan ajaran sesuai ketentuan. Lantaran malu, maka lebih memilih untuk menuruti kata kebenaran hati, mencari kedamaian dan ketentraman, menghindari permusuhan. Jika orang yang beragama terus-menerus di citrakan buruk oleh media, konskuensinya ya semakin banyak yang lebih memilih jalan spiritual di luar agama. Belum lagi banyak para politikus yang mengatasnamakan agama demi menjalankan misinya. Benturan antar mazhab yang terjadi di luar sana janganlah merembet ke nusantara. Benturan antar mazhab sepertinya di jadikan alat propaganda yang efektif, buktinya banyak isu darurat wahabi dan darurat syiah. kita orang asli indonesia, saya yakin tidak mau ikut dalam benturan itu, maka toleransi musti kita junjung tinggi. Kata apatis yang biyasanya dikonotasikan sebagai sifat kurang baik, maka menurutku apatis terhadap hal yang memicu instabilitas itu lebih baik.

KUNCUP

"Kuncup"
aku menunggu
manis kuncup bunga merah merona yang engkau janjikan kepadaku
saat malam menyapa
angin datang membawa berita
saat hujan tiba
harapan semakin menyerupa

aku ingin melihat lagi
matamu yang binar
wajahmu
raut ekspresimu
semua itu
menanti pagi dengan kopi
merangkai api
hati
ini

11 NOV 2015

Tertidur



Tertidur
                Tadi malam aku ketiduran, padehal punya janji untuk ngobrol dengan Faiz. Temanku yang ada di perantauan Kalimantan tersebut ingin ngobrol tentang bisnis. Aku menduga bahwa di Kalimantan membutuhkan barang dan aku yang di jawa ada tugas untuk mencari  barang dan mengirim ke Kalimantan.
                Ada rasa salah tersendiri dalam hati, saat janji tak mampu ku tepati karna hal yang sepele. Padhal aku juga berharap ada peluang bisnis yang menjanjikan. Wah, memang keteledoranku sangat luar biasa. Inilah kronologinya, tadi malam aku mengikuti pengajian akbar di FITK Walisongo yang di adakan HMJ PAI. Karna pembicaranya dari rembang maka aku tertarik untuk hadir.
                Sebetulnya bakda mahrib aku sudah di telefon Faiz, karna di menelpon dari kartu telkomsel aku suruh untuk matikan dulu biar  aku mencari kartu telkomsel dulu. Aku meneruskan megedit tulisan yang ku persiapkan untuk blog baruku. Aku juga menulis satu artikel mengenai Sambel Tomat.
                Sebelum pergi ke pengajian,karna merasa lapar aku memasak nasi dulu dan membeli at goring di warung pinggir gerbang BPI. Baru setelah matang nasinya aku segera makan dengan lahap dengan si Juplek. Karna merasa bersyukur akan nikmatnya makan dengan sambel tomat hasilnya selesailah artikel tentang Sambel Tomat.
                Setelah menyelesaikan artikel Sambel Tomat dan mengedit beberapa tulasanku dua tahun lalu aku segera ke kampus. Hp, netbook aku masukkan ke dalam tas. Aku memakai sarung dan hem KAMARESA lalu segera meluncur ke FITK. Aku mengambil posisi duduk di depan dekanat FITK sekitar sepuluh meter di depann panggung utama. Di depan FITK kebetulan wi-fi nya nyala, aku menyalakan netbook dank ku posting tulisan yang sudah ku persiapkan sebelumnya.
                Aku tidak bisa focus mendengarkan ceramah yai Syarof, karna aku focus memosting tulisan. Tetapi sedikit menangkap apa yang di sampaikan yai. Salah satu inti nasihat beliau adalah, saat ini sedang terdiri krisis keyakinan yang melanda banyak orang termasuk para pencari ilmu. Nah, yai berharap kepada segenap mahasiswa UIN Walisongo untuk mennata keyakinan bahwa tuhan telah mempersiapkan kehidupan kita dan serius untuk menuntut ilmu.
                Aku sedikit merasa tersindir dengan nasihat yai yang ini, sebenarnya banyak nasihat lain tapi yang paling aku tangkap mengenai hal ini. Saat ini aku yang sering di landa ketidak percayaan akan masa depan sedikit teobati. Coba bayangkan, temanku di kampong sudah sukses membeli motor dan bisa membantu orang tuanya sedang aku masih meminta biaya dari orang tua. Itu membuatku merasa minder dengan teman sebayaku, bahkan ada beberapa temanku yang sudah menikah.
                Untuk temanku yang sudah menikah ini menambah beban mentalku karna aku  yang masih di biayai orang tuaku tidak berani yang namanya pacaran. Bagiku pacan membutuhkan biaya dan aku belum bisa mebcari biaya hidupku sendiri. Ah, itulah beberapa penyebab krisis keyakinan yang aku hadapi. Namun saat ini Alhamdulillah aku mendapat siraman nasihat yang menyejukkan dari yai.
                Aku merasa dalam jalur yang benar, meski temankunku juga berada dalam jalur yang benar. Kenapa aku pada jalur yang benar? Karna aku menuntut ilmu untuk aku  terapkan pada masyarkat. Cita-citaku ingin ikut berperan dalam pembangunan sebuah Negara ini yang sampai saat ini masih saja berada dalam lefel Negara berkembang. Aku ingi ikut memajukan bangsa yang sangat amat aku cintai.
                Itulah kronologi tadi malam, setelah selesai pengajian aku kembali ke kos. Niatku ingin menulis lagi, tapi aku tak kuat menahan kantuk yang memaksaku memejamkan mata. Hape sudah saya persiapkan di genggaman, jikalau Faiz menelpun aku segera mengangkat. Namun nyatanya aku baru bangun pagi ini dan tak terangkat telefon dari Faiz.          
                Aku melihat hape nokiaku, terlihat ada beberapa miskol dari faiz dan sms juga ada satu sms pemberitahuan untuk ngupul LPM IDEA. Itulah kronologi cerita tadi malam. Semangat menulis,,,,,,,.

AKU DAN SENJA



AKU DAN SENJA

Senja, di antara beberapa santapan berita, aku lebih memilih memandangmu tenggelam. Internet sebagai medi informasi, seringnya aku gunakan untuk baca-baca berita, artikel menarik, beberapa media sosial, konten senonoh sampai update nomer togel hahaa,,,. Semua itu aku sering browsing di sela-sela kegiatan rutin kuliah maupun di organisasi ekstra kampus.
Sore hari, menjelang terbenamnya matahari seperti saat inilah aku sering nongkrong di gazebo belakang dekanat Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Di situ pemandanganya mateb, indah sekali, bisa melihat senja, beberapa perumahan warga, kawasan industry Semarang sampai laut yang elok. Memang ketika sore hari di sepanjang jalan menuju kampus tiga UIN Walisongo jika dari kampus dua menjadi tempat nongkrong beberapa mahasiswa bahkan banyak mahasiswa luar kampus yang menyempatkan menikmati sore disitu, tak hanya mahasiswa masyarakat umum juga ada.
Kenapa aku lebih memilih di belakang dekanat? Kog tidak di juras?  karna di situ tersambung wi-fi dari kantor dekanat, jadi bisa melihat pemandangan yang indah, rokokan sambil menikmati fasilitas kampus rasanya bisa mengurangi beban hidup. Bicara soal berselancar di dunia maya, konten yang pertama kali saya buka pasti facebook, entah kenapa media sosial yang satu ini tak dapat tergantikan dari yang lain. Selain facebook biyasanya menilik twitter sebentar.
Senja dan berjuta harapan,,,,,,,!
Seperti di film titanic yang tokohnya merasakan kencangnya angin di ujung depan kapal, atau sperti film 5cm yang menikmati angin sambil memandang indahnya persawahan,  aku di sini terkadang juga sesekali merebahkan tangan, menghirup udara sedalam-dalamnya lalu melepaskan pelan-pelan sembari menatap laut yang menggambarkan bentuk bulat dunia. Di situ, saat merebahkan tangan rasanya timbul semangat untuk menaklukkan dunia, mengejar cita-cita dan membahagiakan orang tua. Di situ juga tempat melepas beban, melepas semua kenangan buruk di kampus.
Ceroboh,,,,,,sebelum tulisan ini saya lanjutkan, aku sedikit kesal karna beberapa paragraph yang telah aku tulis hilang lantaran saat aku mengangkat netbookternyata batrenya menyangkut karpet dan mati. Haduh,,,,, nyesel aku, padehal aku sudah menulis beberapa harapan . tapi tak apalah semoga itu menjadi penyemangatku untuk tetap menulis. Karna mengutip Pram “menulis adalah bekerja untuk keabadian”, dari omonganya pram tersebut aku ingin punya sebuah karya yang bermanfaat dan menginspiirasi banyak manusia terkhusus menginspirasi masyarakat Indonesia agar tidak kalah dengan bangsa lain. Aku ingin mengatakan kalau aku sangat cinta Indonesia.
Mulai ku tulis lagi, harapan,,,,,,!


Senja dating lagi
Kali ini, harapan jangka pendek yang dating, setelah seharian belum minum dan makan, kali ini seperti puasa saja. Harapan sederhana itu makan dan minum air putih dingin. Tadi pagi hhanya memakan setengah buah pir yang terletak di meja netbook ku saat ku tinggal ke kamar mandi. Aku tak tau siapa yang menaruhnya, semoga tuhan membalas kebaikan itu.
Harapan sederhana itu menambah semangatku untuk memikirkan segalanya, ingin aku menguak tentang riziki. Kenapa dengan rizki? Kemana larinya rizkiku? Untuk makan kali ini saja belum ada. Oh kenapa ini? Nasibkah, karana ekonomi Negara sedang terpurukkah. Harapan untuk hidupku sepertinya rendah. Kalau dalam keadaan seperti ini aku teringat sang demonstran yang namanya di kenang yaiti Soe Hok Gie.
Seperti Gie, akupun ingin melepaskan penatku di gunung. Tapi gunung saat ini telah ramai, untuk mencari ketenangan harus cari gunung yang masih sepi. Hari demi hari tak bisa lepas dari informasi, tapi semua bikin muak saja. Aku ingin kembali ke masa kecil dimana tak ada bahan fikiran yang aku cerna, yang ada hanya dunia main. Tapi aku sadar, aku adalah mahasiswa bahkan ada yang menyebutnya aktivis. Julukan itu sungguh aku harus berada dalam beberapa informasi meski semua itu aku anggap hoak dan hanya bikin sampah menumpuk di otak saja.

pagi menullis




Pagi yang indah
terbayang semua cahaya hati
Nyawa nyawa lagi sibuk menacari raganya
Raga yang sudah tergabung  dengan nyawanya
Telah sibuk dengan segala aktifitasnya

Sopir sopir mengendrai mobil
Pegawai terlambat ke kantor
Dewan perwakilan rakyat  bolos kerja
Para guru dan dosen malas malasan di kelas
Sedang aku sendiri sibuk menikmati tidurku

Gak terasa cahaya matahari sudah menembus tembok  kamar kos ku yang saat itu berantakan gak ketulungan. Teman kos yang lagi di telan gugup, terges-gesa menuju kampus.
Dia pikir, jika terlambat akan di marahi dosen . Eh, ternyata dosenya sendiri gak masuk.

Itulah wajah pendidikan yang katanya bagus, titel mahasiswa tapi belum mengerti bagaimana menjadi manusia sewajarnya. Aku melihat, umumnya mahasiswa, di kungkung oleh kesibukan menggarap tugas yang belum tentu ia pahami sedang ilmu ilmu yang tersebar di luar kelas di abaikan, padehal ilmu yang ada di luar kelas itu lebih mudah di pahami dan di terapkan dalam kehidupan sehari hari.
Aku mengoreksi diri sendiri
Aku mengaca
Aku lihat rambutku
Aku lihat wajahku
Aku lihat tubuhku hingga penampilanku
aku ber ucap dalam hati
Kenapa begini? Kog gak begitu, kenapa gak bisa kayak itu
Perasaan kegelapan hati, yang sering menghantuiku, rasa kurang syukur  melekat  pekat  dalam diriku


MBAH SAHAL



Jumat, 24 Januari 2014


Baru aku tahu, alam semesta tak sanggup menyembunyikan kesedihanya yang mendalam. Terlihat sejak seminggu ini, langit bersedih. Dia tumpahkan air yang ada dalam matanya hingga tak menyisa. Dia menangis ter eguk-eguk menahan luka di hatinya.

dia sadar tokoh republik Indonesia, tokoh islam dunia dari pulau jawa. di ambil oleh tuhan yang maha kuasa. bumi pun tak kalah sedihnya, selain sedih karnya di tinggal oleh manusia yang jauh dari cela. bumi jadi tindihan oleh banyaknya tumpahan air mata langit, juga ter lihat muram wajahnya.

di mana-mana, banjir melanda. ketika alam ini bersedih, apalagi kita sebagai manusia yang hanya setengah dari partikel atom. maha sangat kecil di banding dengan alam semesta. aku tak kuat menahan rasa, rasa yang tak bisa ku bayangkan betapa, ketika di tinggal sang idola
yaitu sang maha guru Indonesia.

langkahku mungkin te seok-seok kalu saja tidak di beri secercah ilmu belia yang melaut. dalam termenungnya hatiku, aku hanya bisa berdoa. buatku dan buat kita semua
semoga indonesia ke depan muncul mbah sahal- mbah sahal kecil yang mampu meneruskan perjuanganya. semoga simbah sahal sendiri bahagia di sisih allah yang maha kuasa.
 “Bumi Menangis Kehilangan  Pemimpin  Umat Islam”


Telah berpulang ke rahmatullah, ulama’ besar nahdlatul ulama yaitu KH Dr Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz Hc, (ketua MUI pusat, rois am jam’iyyah nahdlatul ulama, pengasuh pondok pesantren matholi’ul falah Kajen, Margoyoso, Pati) jum’at 24 januari 2014 pukul 01.05 dini hari.
Berita duka yang muncul di media-media seluruh Indonesia mengabarkan tentang wafatnya ulama’ besar nahdlatul ulama’, saya sendiri baru tahu setelah terbangun dari tidur dan salah satu teman saya membuka sms nya lalu membacanya dengan sedikit keras mengabarkan bahwasanya mbah sahal tinggal, sontak saya kaget dan terpukul hati saya, innalillahi wa inna ilaihi rojiun, ucap saya.
Muncul dari hati yang terdalam keinginan untuk bisa mengikuti pemakaman beliau di kajen, tetapi keadaan tidak memungkinkan. daerah demak, kudus, jepara, pati sendiri dan juga daerah rembang di landa banjir sehingga memutus akses jalan. Saat ini saya ber ada di Semarang barat daerah ngaliyan tepatnya kampus 2 IAIN Walisongo, tak berdaya menahan hal yang ku inginkan, rasanya ingin ku terjang banjir yang menghalangi jalan tapi ya inilah kenyataanya aku hanya bisa menulis di notebook.
Fikiranku melayang-layang mengandai-andi jka seadainya aku punya holikopter, aku gak akan susah untuk pegi ke manapun yang ku inginkan, seaindainya aku punya jurus menghilang, seperti yang ada di cerita-cerita zaman dahulu, pastinya aku gak akan kesusahan saat mau pergi ke mana-mana.