Selasa, 05 Januari 2016
ilusi
Para politisi dan pengusaha bisa membuat upah seolah tampak naik dengan
mempercepat laju inflasi. Dengan turunya nilai mata uang, maka kenaikan
upah tersebut hanyalah menjadi ilusi.
Wingi, saat dari rumah, aku berpapasan dengan ratusan demonstran yang menolak upah murah di jalan raya semarang kota.
Jika Melihat hasil keputusan mengenai UMR 2016 jawa tengah oleh pemerintah memang sangat njomplang jika di banding jawa barat dan timur.
Itulah yang menyebabkan angkatan kerja dari jawa tengah berbondong-bondong keluar daerah untuk memperoleh upah yang layak.
Aku juga pernah membaca keluhan pekerja yang di luapkan pada salah satu grup facebook, dia mengeluh soal upah yang tak mencukupi untuk biaya hidup sendiri apalagi keluarga?.
Saya rasa perbedaan biaya hidup di kota yang sama-sama metropolitan tidaklah sangat terlalu jauh, namun kenapa UMR di jawa tengah sangat rendah?.
Mungkin yang bisa menjelaskan lebih detail adalah pak ganjar beserta para pemerintah jawa tengah.
Yang pasti saya sepakat untuk menolak upah murah, dengan berbagai alasan.
Meski ini hari guru, tapi ngomongnya tentang upah karna guru sekarang kalau tanpa upah juga tidak jalan.
Hanya sedikit guru yang memang berjiwa pendidik yang tidak menomor satukan upah tapi menomor satukan kecerdasan peserta didik.
Selamat hari guru, semoga cap pahlawan tanpa tanda jasa masih pantas di letakkan pada kepribadian setiap guru saat ini.
Wingi, saat dari rumah, aku berpapasan dengan ratusan demonstran yang menolak upah murah di jalan raya semarang kota.
Jika Melihat hasil keputusan mengenai UMR 2016 jawa tengah oleh pemerintah memang sangat njomplang jika di banding jawa barat dan timur.
Itulah yang menyebabkan angkatan kerja dari jawa tengah berbondong-bondong keluar daerah untuk memperoleh upah yang layak.
Aku juga pernah membaca keluhan pekerja yang di luapkan pada salah satu grup facebook, dia mengeluh soal upah yang tak mencukupi untuk biaya hidup sendiri apalagi keluarga?.
Saya rasa perbedaan biaya hidup di kota yang sama-sama metropolitan tidaklah sangat terlalu jauh, namun kenapa UMR di jawa tengah sangat rendah?.
Mungkin yang bisa menjelaskan lebih detail adalah pak ganjar beserta para pemerintah jawa tengah.
Yang pasti saya sepakat untuk menolak upah murah, dengan berbagai alasan.
Meski ini hari guru, tapi ngomongnya tentang upah karna guru sekarang kalau tanpa upah juga tidak jalan.
Hanya sedikit guru yang memang berjiwa pendidik yang tidak menomor satukan upah tapi menomor satukan kecerdasan peserta didik.
Selamat hari guru, semoga cap pahlawan tanpa tanda jasa masih pantas di letakkan pada kepribadian setiap guru saat ini.
era baru
Tanpa kita sadari, sebentar lagi sudah di penghujung tahun 2015.
Ada apakah dengan akhir tahun ini? Bukan tentang agenda kita untuk mempersiapkan pesta tahun baru.
Di ahir tahun ini ada ucapan khusus bagi kita, yaitu "selamat datang di era baru".
Coba kita pikirkan, era baru yang seperti apa kira-kira?
sudah punya jawaban belum?
Ini dia jawabanya.
KTT asean yang berlangsung di Bali 17, 19, 2011 kemaren, menghasilkan yang dinamakan Bali concord lll yang substansinya mengintegrasikan asean ke dalam proses globalisasi produksi, investasi, jasa dan tenaga kerja terampil dalam rantai pasokan global.
Bisa ditangkap kan maksudnya?
Yap, betul sekali.
(MEA) masyarakat ekonomi asean sudah di depan mata.
Itu sebabnya saya mengatakan akan datang era baru dimana sekat ekonomi, politik, dan budaya antar negara akan terkikis oleh globalisasi.
Sudah siapkah kita menghadapinya?
Coba sebelum kita tanya pada pemerintah, alangkah baiknya kita tanya pada diri sendiri dulu, sudah siapkah?
Sebenarnya siap atau tidak, kita akan menghadapinya.
Lantas apa yang bisa kita perbuat?
Nah, ini yang perlu kita fikirkan dan pelajari bersama.
Banyak para tokoh politik dan ekonomi maupun para akademisi yang menuangkan analisisnya dalam sebuah tulisan. Dari tulisan itulah kita bisa mempelajari dan mengolah menjadi sebuah pemikiran yang dapat kita realisasikan untuk memperbaiki dan membentengi negri ini.
Mea sebagai wujud perdagangan bebas di wilayah asean, memaksa kita untuk memahami rantai pasokan dan mea itu sendiri.
Pandangan konvensional yang menganggap persaingan perdagangan ekonomi internasional adalah persaingan antar negara atau benua telah mengalami pergeseran. Perusahaan multinasionalah yang memainkan peran dalam kontes persaingan.
Perusahaan multinasional yang telah membentuk jaringan produksi yang melibatkan perusahaan besar di berbagai negara kelak akan memperoleh keuntungan yang besar berkat efisiensi yang maksimal.
Kegiatan produksi, pembuatan bahan baku, penyelesaian akhir produksi di sebar ke lokasi yang paling menguntungkan di seluruh dunia.
Nah, kita sebagai masyarakat biyasa akan mengambil peran dimana? Ketika besok negara dan regulasinya tak mampu mengalahkan kedigdayaan korporasi.
Oh, maka mari kita pelajari bersama.
Negara berkembang yang tak kunjung maju seperti indonesia kita ini terlalu sibuk dengan kekuasaan, sibuk pilkada, sibuk ngurusi wakil rakyat yang berengsek dengan segala kerakusanya.
Tut, tut, tut. Kamfret batre abis, belom selesai nulise.
Sedikit Belajar di Gedung NU Mangkang 01:53 28, 11, 2015.
Ada apakah dengan akhir tahun ini? Bukan tentang agenda kita untuk mempersiapkan pesta tahun baru.
Di ahir tahun ini ada ucapan khusus bagi kita, yaitu "selamat datang di era baru".
Coba kita pikirkan, era baru yang seperti apa kira-kira?
sudah punya jawaban belum?
Ini dia jawabanya.
KTT asean yang berlangsung di Bali 17, 19, 2011 kemaren, menghasilkan yang dinamakan Bali concord lll yang substansinya mengintegrasikan asean ke dalam proses globalisasi produksi, investasi, jasa dan tenaga kerja terampil dalam rantai pasokan global.
Bisa ditangkap kan maksudnya?
Yap, betul sekali.
(MEA) masyarakat ekonomi asean sudah di depan mata.
Itu sebabnya saya mengatakan akan datang era baru dimana sekat ekonomi, politik, dan budaya antar negara akan terkikis oleh globalisasi.
Sudah siapkah kita menghadapinya?
Coba sebelum kita tanya pada pemerintah, alangkah baiknya kita tanya pada diri sendiri dulu, sudah siapkah?
Sebenarnya siap atau tidak, kita akan menghadapinya.
Lantas apa yang bisa kita perbuat?
Nah, ini yang perlu kita fikirkan dan pelajari bersama.
Banyak para tokoh politik dan ekonomi maupun para akademisi yang menuangkan analisisnya dalam sebuah tulisan. Dari tulisan itulah kita bisa mempelajari dan mengolah menjadi sebuah pemikiran yang dapat kita realisasikan untuk memperbaiki dan membentengi negri ini.
Mea sebagai wujud perdagangan bebas di wilayah asean, memaksa kita untuk memahami rantai pasokan dan mea itu sendiri.
Pandangan konvensional yang menganggap persaingan perdagangan ekonomi internasional adalah persaingan antar negara atau benua telah mengalami pergeseran. Perusahaan multinasionalah yang memainkan peran dalam kontes persaingan.
Perusahaan multinasional yang telah membentuk jaringan produksi yang melibatkan perusahaan besar di berbagai negara kelak akan memperoleh keuntungan yang besar berkat efisiensi yang maksimal.
Kegiatan produksi, pembuatan bahan baku, penyelesaian akhir produksi di sebar ke lokasi yang paling menguntungkan di seluruh dunia.
Nah, kita sebagai masyarakat biyasa akan mengambil peran dimana? Ketika besok negara dan regulasinya tak mampu mengalahkan kedigdayaan korporasi.
Oh, maka mari kita pelajari bersama.
Negara berkembang yang tak kunjung maju seperti indonesia kita ini terlalu sibuk dengan kekuasaan, sibuk pilkada, sibuk ngurusi wakil rakyat yang berengsek dengan segala kerakusanya.
Tut, tut, tut. Kamfret batre abis, belom selesai nulise.
Sedikit Belajar di Gedung NU Mangkang 01:53 28, 11, 2015.
pelatjur
Sejarah telah mencatat seorang pemuda di balik kegemaranya menimang
bunga mawar merah merkah, pernah sekali menggadai bunga kesayanganya
tersebut.
Suatu hari, atas kepentingan relasi pemuda itu bersemangat untuk meninggalkan kepentingan rutinitas biyasa yang sebenarnya tak kalah pentingnya.
Ratusan kilo di tempuh semalam, esoknya dapat kartu tanda masuk ruangan orang penting.
Di dalam ruangan tersebut, pemuda itu hanya bisa diam, memahami keadaan dan sesekali berpikir ulang tentang apa yang sedang ia lakukan.
Tampaknya ada rasa kecewa, terlihat dari raut wajahnya yang mulai layu, menyimpan sejuta ragu.
Setelah keluar ruangan, berkumpul dengan mahasiswa pelatjur dia mulai memposisikan sebagai seolah seperti pelatjur juga.
Bercengkrama dengan para pelancong pelatjur memang tak seasik bersenggama dengan pelacur muda, tak tahan akan suasana, pemuda itu sering mengelak dari percakapan serius.
Sampai tiba waktunya pulang ternyata bunga yang di gadaikan tak ada imbal balik, bodohnya lagi sesampainya di kebun bunga tak ada pupuk atau sekedar air yang bisa menyuburkan tanaman.
Sekian.
Suatu hari, atas kepentingan relasi pemuda itu bersemangat untuk meninggalkan kepentingan rutinitas biyasa yang sebenarnya tak kalah pentingnya.
Ratusan kilo di tempuh semalam, esoknya dapat kartu tanda masuk ruangan orang penting.
Di dalam ruangan tersebut, pemuda itu hanya bisa diam, memahami keadaan dan sesekali berpikir ulang tentang apa yang sedang ia lakukan.
Tampaknya ada rasa kecewa, terlihat dari raut wajahnya yang mulai layu, menyimpan sejuta ragu.
Setelah keluar ruangan, berkumpul dengan mahasiswa pelatjur dia mulai memposisikan sebagai seolah seperti pelatjur juga.
Bercengkrama dengan para pelancong pelatjur memang tak seasik bersenggama dengan pelacur muda, tak tahan akan suasana, pemuda itu sering mengelak dari percakapan serius.
Sampai tiba waktunya pulang ternyata bunga yang di gadaikan tak ada imbal balik, bodohnya lagi sesampainya di kebun bunga tak ada pupuk atau sekedar air yang bisa menyuburkan tanaman.
Sekian.
pegunungan panohan
di sini sahabatku adalah alam
sayang
saat akan manikmati keindahan
hujan datang
menyuruhku segerA pulang.
di antara suara rintik hujan pegunungan panohan yang gagal aku jelajahi tadi siang, ada suara halus yang masuk dalam dinding hati tanpa nelewati telinga.
suara itu menuntutku untuk menyimpan amarah yang tak jelas apa penyebabnya.
amarah tersebut hinggap di dada mengendap di dinding hati paling luar.
menjelang sore hari
penyebab yang mulanya tak menyerupa kini mulai tampak.
tidak perlu di gambarkan persisnya peristiwa yang menjadi penyebab itu, tapi ada hal yang mendasari yaitu teledor.
iya, memang itu menjadi lakon yang harus di jalani guna menghiasi hidup ini.
manusia memang tempatnya salah, itu membuatku suka pada celetukan salah satu temenku "ndara sepurane piye wo....".
itulah manusia
tak selamanya salah juga tak selamanya benar.
itulah hidup
apakah hidup itu....?
sebuah pertanyaan yang tak perlu engkau jawab.
karena jawabanmu akan beda denganku dan bisa dimungkinkan beda dengan teman-temanku/mu.
tapi ada yang bilang: hidup adalah cabikan luka, serpihan tanpa makna, hari-hari yang meranggas lara dan juga kupulan duka.
statusku, hari natal
Aku tidak mengucapkan selamat natal.
Tau kenapa?
Karena aku tak punya atau belum punya teman dekat nasrani.
Maka dari itu aku tidak mengucapkan selamat natal, tapi bukan berarti aku termasuk golongan yang melarang memberi ucapan selamat natal.
Yang punya teman dekat nasrani, kalau mau, silahkan di beri ucapan selamat natal.
Bagiku kalau tidak punya temen nasrani terus mengucapkan selamat natal itu lebay.
Lebih lebay lagi, lebih parah lagi itu orang yang melarang umat muslim untuk memberi ucapan selamat natal meski dengan gaya orang alim, meski dengan gaya pakaian paling islami (menurutnya).
Apalagi membuat acara yang mengusik kepercayaan orang lain (meski katanya bukan sweping).
Itu namanya lebay
tau apa itu lebay?
Ulangi bacanya dari awal
masih belum tau juga?
Lebay kamu....
"Selamat Mahrib"
jangan lebay.
Keyakinan itu tidak seperti bunglon yang mudah berubah warna kulitnya.
Dia ada di dalam hati yang terdalam tidak akan mudah di goyah hanya karna hal ucapan yang bersifat formalitas untuk menjaga kesetabilan hubungan emosiaonal antar manusia.
Saat membaca celotehanmu yang bersifat menghina, membenarkan diri sendiri, menganggap semua yang benar adalah kamu, tidak terbuka dan tidak menghargai sesama manusia aku tetap menerima dan menghargaimu sebagai manusia.
Tau kenapa?
Karena aku tak punya atau belum punya teman dekat nasrani.
Maka dari itu aku tidak mengucapkan selamat natal, tapi bukan berarti aku termasuk golongan yang melarang memberi ucapan selamat natal.
Yang punya teman dekat nasrani, kalau mau, silahkan di beri ucapan selamat natal.
Bagiku kalau tidak punya temen nasrani terus mengucapkan selamat natal itu lebay.
Lebih lebay lagi, lebih parah lagi itu orang yang melarang umat muslim untuk memberi ucapan selamat natal meski dengan gaya orang alim, meski dengan gaya pakaian paling islami (menurutnya).
Apalagi membuat acara yang mengusik kepercayaan orang lain (meski katanya bukan sweping).
Itu namanya lebay
tau apa itu lebay?
Ulangi bacanya dari awal
masih belum tau juga?
Lebay kamu....
"Selamat Mahrib"
jangan lebay.
Keyakinan itu tidak seperti bunglon yang mudah berubah warna kulitnya.
Dia ada di dalam hati yang terdalam tidak akan mudah di goyah hanya karna hal ucapan yang bersifat formalitas untuk menjaga kesetabilan hubungan emosiaonal antar manusia.
Saat membaca celotehanmu yang bersifat menghina, membenarkan diri sendiri, menganggap semua yang benar adalah kamu, tidak terbuka dan tidak menghargai sesama manusia aku tetap menerima dan menghargaimu sebagai manusia.
Rindu Sejuk
Rindu Sejuk
aku berjalan di atas aspal yang hampir meleleh
menunduk sambil mengutuk
menghindar dari peluru tajam keserakahan
bersabar menghadapi kenyataan
masa itu masih tergambar jelas
menjadi
pemanis yang mengiang setiap kali aku merindukan kesejukan
dulu wajahmu sangatlah indah
rindang pepohonan
sejauh mata memandang
hanya hijau yang terpampang
Namun ketika warna mulai tak bermakna
Semua menjadi pudar
Luntur bersama panasnya terik matahari
Kini kita hanya bisa meratapi
Saat warna itu pudar
Semua hati menjadi hitam
Pekat dalam keserakahan
Berlomba memperkeruh keadaan
Tak henti aku titipkan secercah harapan pada
penguasa
Meski aku tau dialah yang mengawali semua
Kini kesabaranku tertahan di pinggiran peradaban
Tak henti berkumur do’a untuk keseimbangan
alam