Kamis, 05 November 2015

makalh unsur-unsur hadits



                     I.   PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Islam adalah agama yang sempurna dimuka bumi ini . Semua sisi kehidupan manusia dan makhluk Allah telah digariskan oleh Islam melalui Kalam Allah swt (Al-Qur’an dan Al- hadits). Al Qur’an sudah jelas di tanggung keasliannya oleh Allah swt sampai akhir nanti , bagaimana dengan Al-hadits. Hadits merupakan salah satu sumber Islam yang utama, tetapi tidak sedikit umat Islam yang belum memahami apa itu hadis. Sehingga dikhawatirkan suatu saat nanti akan terjadi kerancuan dalam hadis, karena tidak mengertinya dan mungkin karena kepentingan sebagian kelompok untuk membenarkan pendapat kelompok tersebut. Sehingga mereka menganggap yang memakai bahasa arab dan dikatakan hadits oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu mereka anggap hadits.


            Hadits di bagi menjadi tiga unsur,yaitu sanad,matan ,dan rawi. Namun yang akan kita bahas kali ini, meliputi pengertian sanad dan matan,kedudukan dan fungsi ,serta contoh teks hadits sanat dan matan.Sehingga penulisan makalah ini dapat memecahkan dan menjelaskan lebih detail salah satu masalah-masalah yang berkembang . pembahasan dalam makalah ini bertujuan mendeskripsikan dari mana atau siapa yang menjadi sandaran dalam hadits ,unsur- unsur apa saja yang terkandung didalam hadits .

B.      Rumusan masalah :

1. Pengertian sanad, matan, dan rowi,unsur-unsur dalam sanad,kedudukan dan fungsi sanad dalam hadits?
2.contoh hadits lengkap sanad dan matan,rawi?
                                       







                                                                                    1.
                             
1.Pengertian sanad dan matan.
      A. Pengertian sanad
                         Kata “sanad” menurut bahasa adalah “sandaran”,atau sesuatu yang kita jadikan sandaran. Dikatakan demikian, karena hadits bersandar kepadanya.[1]Menurut istilah,terdapat perbedaan rumusan pengertian.AL-Badru bin Jama’ah dan Al-Thiby mengatakan bahwa sanat adalah:
الاخبارعن طريق المتن
“Berita tentang jalan matan”.2
          Yang lain menyebutkan:
سلسلةالرجال الموصلةللمتن
“silsilah orang-orang(yang meriwayatkan hadits),yang menyampaikan  kepada matan hadits”.3
         Ada juga yang menyebutkan:
سلسلةالرواةالذين نقلوالمتن عن مصد ره الاول
“silsilah para perawi yang menukilkan hadits dari sumbernya yang pertama”.4

      Yang berkaitan dengan istilah sanad, terdapat kata-kata seperti, al-isnad,al-musnid,dan al- musnad. Kata-kata ini secara terminologis mempunyai arti cukup luas,sebagaimana yang di kembangkan para ulama’.
Kata al-isnad berarti menyandarkan, mengasalkan (mengembalikan ke asal ),dan mengangkat. Yang dimaksudkan disini,ialah menyandarkan hadits kepada orang yang mengatakannya(raf’u hadits ila qa
ilih atau ‘azwu hadits ila qa’ilih).Menurut Al-Thiby, sebenarnya kata al- isnad dan al-sanad digunakan oleh para ahli hadits dengan pengertian yang sama.
                      Kata al-musnad mempunyai beberapa arti. Bisa berarti hadits yang di sandarkan atau di isnadkan oleh seseorang ,bisa berarti nama suatu kitab yang menghimpun hadits-hadits dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama para sahabat para perawi hadits,seperti kitab Musnad Ahmad, bisa juga nama bagi hadits yang marfu’(hadits yang di sandarkan kepada Rasul SAW) dan muttashil .

Ø  Isnad adalah: Menyandarkan hadits atau mengemblikan hadits kepada asalnya,yakni kepada orang yang mengatakannya .
Ø  Musnid adalah: orang yang menerangkan sanad suatu hadits.
Ø  Musnad adalah:hadis yang diterangkan dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai kepada nabi.

v  Kedudukan sanad dalam hadits:
Sanad sangat penting bagi hadits,karena  hadits terdiri dari dua unsur integral yang tidak dapat di pisahkan antara satu dengan yang lain,Yaitu matan dan sanad.

v  Fungsi sanad dalam hadits:
1. Perananya dalam pendokumentasian hadits yang menyangkut pengumpulan dan     pemeliharaan hadits,baik dalam bentuk tilisan  maupun dengan mengandalkan daya ingat yang setia dan tahan lama.
2. Berperan dalam penentuan kualitas hadits.

B.Pengertian Matan
                      Kata “matan” atau “al-matan” menurut bahasa berarti ma irtafa’a min al-ardhi (tanah yang meninggi).Sedang menurut istilah adalah:
ما ينتهئ اليه السند من الكلا م
“Suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”.[2]
Atau dengan reaksi lain:

 الحد يث التى تتقوم بها معا نيهالفاط
“Lafaz-lafaz hadits yang di dalamnya mengandung makna-makna tertentu”.[3]
                       Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi,yang menyebutkan bahwa matan adalah ujung sanad (gayah as-sanad).Dari semua pengertian diatas menunjukkan bahwa,yang dimaksud dengan matan ialah materi atau lafaz hadits itu sendiri.       

                    Adapun matan hadits itu terdiri dari dua elemen yaitu teksatau lafal dan  makna(konsep),sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari sya>z| dan ’i


C.Pengertian Rawi

          Kata “rawi”atau al-rawi”berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits (naqil al- hadits).
           Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan .Sanad –sanad hadits  pada tiap-tiaptabaqahnya,juga disebut rawi,jika yang dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits.Akan tetapi yang membedakan rawi dan sanad ,adalah terletak pada pembukuan atau pentadwinan hadits. Orang yangamenerima hadits dan kemudian menghimpunya dalam satu kitab tadwin,disebut dengan perawi.Dengan demikian, maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang membukukun dan menghimpun hadits).
           Untuk lebih jelas dapat membedakan antara sanat, matan, rawi,sebagaimana yng di uraikan di atas,ada baiknya melihat contah hadits dibawah ini.
حد ثنا محمد بن معمر بن ر بعي القيسي حد ثنا      
ابو هشا م المخز و مي عن عبد الوا حد و هو ابن
ز يا د حد ثنا عثما ن بن حكيم حد ثنا محمد بن
Ø  Syarat-syarat rawi yaitu:
a) Harus adil,
b) Muslim,
c)  Baligh,
d) Berakal,
e) Tidak pernah melakukan dosa besar ,dan
f)  Tidak sering melakukan dosakecil
g) Dabit.
Dabit mempunyai dua pengertian yaitu:
1.       Dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa.
2.       Dabit dalam arti dapat  memelihara kitab hadits dari gurunya sebaik-baiknya,sehingga tidak mungkin ada perubahan.
Berikut ini adalah daftar Para sahabat yang paling banyak meriwayatkan  hadits yaitu:
1.Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadits.
2.Abdullah  bin Uma, meriwayatkan 2.630 hadits
3. Anas bin Malik,meriwayatkan 2.286 hadits
4.Aisyah Ummul Mukminin, meriwayatkan 2.210 hadits
5.Abdullah bin Abbas, meriwayatkan hadits 1.660 hadis
6.Jabir bin Abdullah , meriwayatkan hadits 1.540 hadits
7.Abu Sa’id Alkhuduri,meriwayatkan 1.170 hadits.
2 .Contoh Sanad, Matan, dan Rawi.
A   .Contoh sanad :
روى الاما م البخاري قال:حدثنا محمد بن المثنى قال:حدثناعبدالو هاب البثقفي قال:حدثنا ايوب,عن ابي قئا بة,عن انس عن النبي صلى الله عليه و سلم قال:

Keterangan sanad di atas:
1.       Muhamad ibn al-mtsanna......sebagai sanat pertama atau awwal al- sanad.
2.       Abd al- Wahhab al tasaqafi....sebagai sanad kedua.
3.       Ayyub...................................sebagai sanad ketiga.
4.       Abi Qilabah .........................sebagai sanat keempat.
5.       Anas r.a................................sebagai sanad kelima atau sanad terakhir .
Berikut adalah contoh sanad lainnya :
حدثنا الحميدي عبد الله بن الزبير قال حدثنا سفيان قال حدثنا يحيى بن سعيد الأنصاري قال أخبرني محمد بن إبراهيم التيمي أنه سمع علقمة بن وقاص الليثي يقول سمعت عمر بن الخطاب رضي الله عنه على المنبر قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول
“Al-Humaidi ibn al-Zubair telah menceritakan kepada kami seraya berkata Sufyan telah mmenceritakan kepada kami seraya berkata Yahya ibn Sa’id al-Ansari telah menceritakan kepada kami seraya berkata Muhammad ibn Ibrahim al-Taimi telah memberitakan kepada saya bahwa dia mendengar ‘Alqamah ibn Waqqas al-Laisi berkata “saya mendengar Umar ibn al-Khattab ra berkata di atas mimbar “Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda.

B.Contoh matan:

عن محمد عن ابي سلمة عن ابي هريرةان النبي صلى الله عليه وسلم قال:لولا ان اشق على امتي لامر تهم بالسواك عند كل صلا ة.(ر و ا ه التر مذ ى)
Artinya:Dari Muhammad yang diterima dari abu Salamah yang di terimanya dari abu Hurairah,bahwa Rosulullah SAW bersabda: Seandainya tidak akan memberatkan terhadap umatku, niscaya aku suruh mereka bersiwak(menggosok gigi) setiapakan melakukan shalat (HR.Turmudz).
              C.Contoh rawi:
المنكد ر عن حمر ان عن عثما ن بن عفا ن قال ر سول ا لله صلى ا لله عليه و سلم من تو ضا فا حسن الو ضوء خر جت خطا ياه من جسده حتى تخر ج من تحت ا ضفاره (رواه مسلم)
“Telah menceritakan kepadaku Muhamad bin Ma’ mur bin Rabi’i al –qaisi,katanya: Telah menceritakan kepadaku Abu Hisyam al- Mahzumi dari Abu al- Wahid,yaitu ibnu Ziyad, katanya:Telah  menceritakan kepadaku Muhamad bin –Munkadir , dari ‘Amran , dengan sempurna (sebaik-baiknya wudhu’),keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya , bahkan dari bawah kukunya”.(HR.Muslim).[4]
 Dari nama Muhamad bin Ma’mur bin Rabi’i Al-Qaisi sampai dengan Usman bin Affan ra.,adalah sanad  dri hadits tersebut. Mulai kata man  tawaddha’a sampai dengan kata tahta azhfarih, adalah matannya. Sedangkan Imam Muslim  yang dicatat di ujung hadits adalah perawinya,yang juga disebut mudawwin.





1.      Kesimpulan
Setelah semua pengertian tentang unsur- unsur hadits dijelaskan,kami menyimpulkan bahwa:
Unsur-unsur hadits terdiri dari sanad ,matan dan rawi.
Ø  Sanad adalah silsilah perkataan dari Nabi Muhamad kepada sahabat.
Ø  Matan adalah isi dari perkataan dan perbuatan Nabi Muhamad.
Ø  Isnad adalah rangkaian urutan suatu sanad hadits
Ø  Musnid adalah orang yang menerangkan sanad suatu hadits
Ø  Musnad adalah
·         hadits yang di terangkan dengan menyabut sanadnya sehingga sampai kepada Nabi Muhamad SAW.
·         Sebutan untuk suatu kumpulan hadits yang di riwayatkan dengan menyebut sanadnya.
·         Sebutan untuk  suatu kitab yang menghimpun  hadits-hadits dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama sahabat.
·         Hadits yang di sandarkan kepada Rasul SAW,(yang marfu’) dan bersambung sanadnya(yang muttashil ).
 
           
             Dalam pembahasan ini juga menjelaskan,kedudukan senad dalam hadits sangatlah penting bagi hadits, karena hadits terdapat dua unsur integral yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lain , yaitu matan ,sanad .  Sedangkan rawi digunakan sebagai pelengkap dalam suatu hadits atau untuk menguatkan sanad dan matan haits.
             Sanad juga mempunyai fungsi yaitu:
·         Dalam pendokumentasian hadits yang menyangkut  pengumpulan dan pemeliharaan hadits, baik dalam bentuk tulisan ,maupun dengan mengandalkan daya ingat  yang setia dan tahan lama.
·         Berperan dalam penentuan kualitas hadits.










2.      Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat memahami dan mengambil nilai –nilai penting dalam pembahasan makalah kali ini ,kita bisa membedakan mana yang di jadikan sebagai sandaran hadits atau tidak.
     

               DAFTAR PUSTAKA 
1.Abbas Hasjim,Kritik Matan Hadits.Yogyakarta:Teras.2004
 2.Majid Khon Abdul, Ulumul Hadits.Jakarta:AMZAH.2009
3.Suparta Munzier.Ilmu hadits.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2003
4.Yuslem Nawir.Ulumul Hadits.Jakarta:PT Mutira Sumber Widya.2001



[1].Mahmud Al-thahhan ,op.cit.,hlm.15
2.Al -Suyuthi, jilid, I,op.cit.,hlm.41
3.Mahmud Al-thahhan,loc.cit.
4.Ajjaj Al-Khathib,op.cit.,hlm.32
[2] .Ibid .bandingkan dengan pengertian yang di berikan Al-Qasir loc.cit.,dan Al-Tirmisi,op.cit.,hlm 7.
[3] .’Ajjaj Al-Khathib,loc.cit.
[4] .Hadits nomor 361 kitab Thaharah Shahih Muslim.

0 komentar:

Posting Komentar