aku ucapkan assalamu alaikum wr, wb pada blog baruku ini. sebelumnya aku sudah pernah punya tapi karna lama tak ku buka maka lupa pasword adalah konskuensinya.
kini aku b
Ponpes Darul Falah Kudus
puisi ini aku tulis saat perjalanan tengah malam dari semarang menuju kudus tengah malam. saat itu aku merasakan sesuatu di pondok darul falah kudus dan tak sadar menulis sesuatu dan ini hasilnya.
semoga bermanfaat, pandang sederhana jangan di buat serius karna kau tak akan menemukan apa yang ku rasakan dalam puisi tersebut.
uat yang baru dengan niat yang baik semoga bermanfaat dan ke depanya akan lebih bagus lagi.
di postingan pertama ini aku ingin menampilkan puisiku yang pernah aku sukai.
kini aku b
Menangkap Malam
Oleh: M Shofwan Zaim
Aku tak mau
berhayal
Tentang sunyinya
malam
Aku tak bisa
berbohong
Ternyata aku
nyaman dalam dekapan malam
Lebih baik aku
terbenam
Dalam kegelapan
yang menenangkan
Jikalau siang
penuh cahaya
Ternyata
memperlihatkan kemunafikan
Terangnya cahaya
tak ubahnya mencolok mata
Menusuk hati
Membebani jiwa
Merusak jasmani
Aku tak mampu
melihat terangnya kesewenang-wenangan
Aku tak mampu
percaya pada ke angkuhan
Aku tak tega
melihat penindasan
Aku bersedih
Membaca lontaran
kata orang merintih
Itu semua aku
tangkap dalam cahaya benderang
Dalam titik
ketenangan sepertiga malam
Hatiku bangkit
menatap senyuman
Di tengah para
anak suci
Terbaring mulia
Di tempat surge
pada masanya
Seolah hatiku
berada di taman surga
Di taburi bunga wangi nan mempesona
Aduhai cinta
Apakah ini
Kau menampakkan
diri lewat suara malam
Dengan bahagia
Menenangkan jiwa
lelah setelah seharian di tipu dunia
Apakah ini yang
aku cari selama ini?
Kenapa ini baru
terjadi
Setelah terlalu
lama
Aku terlelap suasana
kota seperti neraka
Senyuman buah
mangga muda
Di depan serambi
tiga bercahaya
Di depan dua
lentera
Malam ini aku tak
mau membaca
Sebelum aku
temukan cerita
Di balik malam
jelita
Aku tak tau kenapa
asap yang kulihat
Tampak seperti
cinta kita
Lekat akan cerita
Mungkin diriku
berharap akan jejak telapak
Para penegak
kemurnian
Aku rindu pada
wajah polos
Anak pecinta yang
di titipkan orang tuanya
Menyapa tuhan
dengan tulus
Mencinta manusia dengan menerima omongan manusia
Sungguh aku rindu
itu
Ingin aku
merasakan masa lalu
Ketika menangis
tersendu-sendu
Ingin segera di
pelukan orang tuaku
Itu
Ternyata sejenak
1 november 2014
Ponpes Darul Falah Kudus
puisi ini aku tulis saat perjalanan tengah malam dari semarang menuju kudus tengah malam. saat itu aku merasakan sesuatu di pondok darul falah kudus dan tak sadar menulis sesuatu dan ini hasilnya.
semoga bermanfaat, pandang sederhana jangan di buat serius karna kau tak akan menemukan apa yang ku rasakan dalam puisi tersebut.
uat yang baru dengan niat yang baik semoga bermanfaat dan ke depanya akan lebih bagus lagi.
di postingan pertama ini aku ingin menampilkan puisiku yang pernah aku sukai.