PENGARUH MOTIVASI
MENGHAFAL AL-QUR’AN
TERHADAP PRESTASI
KULIAH PADA MAHASISWA JURUSAN TAFSIR HADITS UIN WALISONGO TAHUN 2013
LAPORAN
PENELITIAN
Disusun guna
memenuhi tugas
Mata kuliah: Metode
Penelitian Kuantitatif
Dosen
Pengampu: Ibu Sri Rejeki.

Di susun oleh:
Risal Amin 134211115
Asadullah Robby 134211117
Wulida Fitri 134211120
Hamilatul Barroh 134211132
Bidayatun Nafi’ah 134211138
M. Saifuddin 134211121
FAKULTAS
USHULUDDIN TAFSIR HADITS
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Allah
Swt. memberikan kemuliaan kepada hamba-Nya yang membaca, mempelajari, menghafal
dan mengamalkan isi dan kandungan al-Qur’an. Orang yang menghafal Al-Qur’an
akan memperoleh hikmah dan manfaat yang tidak terhitung nilainya. Menghafal
Al-Qur’an akan sangat membantu para penghafal dalam peningkatan prestasi dan
kualitas kehidupannya, baik yang secara langsung maupun tidak secara langsung.
Sebagai contoh orang yang menghafal Al-Qur’an akan lebih mudah menghafal dan mempertajam
daya ingatnya.
Menghafal
Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang mudah, diperlukan motivasi dan semangat yang
tinggi untuk mencapainya. Dengan demikian orang yang berhasil menghafal
Al-Qur’an termasuk orang yang memiliki keteguhan yang kuat dan sifat istiqomah
yang luar biasa.
Dalam
dunia akademis juga di ramaikan mengenai program menghafal Al-Qur’an, baik pelajar, maupun pengajar. Sebagian besar
mereka beralasan bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu metode
peningkatan prestasi akademik serta madrasah yang membawa mereka pada
pembentukan akhlak yang mulia. Namun dekimian itu tidak lepas dari motivasi
mereka menghafal. Untuk itu, kami sengaja mengadakan penelitian ini yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Menghafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Kuliah pada
Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits 2013”, sebagai upaya untuk mengetahui
dan membuktikan motivasi apa saja yang benar-benar dapat memberikan pengaruh
terhadap prestasi kuliah. Karena pada kenyataanya banyak juga orang menghafal
al-Qur’an, tetapi prestasi hidup mereka biasa-biasa saja.
B.
RUMUSAN MASALAH
·
Bagaimana
motivasi mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 dalam menghafalkan
al-Qur’an?
·
Bagaimana
pengaruh menghafal al-qur’an terhadap prestasi kuliah mahasiswa Tafsir Hadits
UIN Walisongo Tahun 2013?
C.
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
·
Untuk
mengetahui motivasi mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 dalam
menghafalkan al-Qur’an..
·
pengaruh
hafalan al-qur’an terhadap prestasi kuliah mahasiswa Tafsir Hadits UIN
Walisongo Tahun 2013.
D.
MANFAAT PENELITIAN
·
Secara teori
Diharapkan mampu
memberikan kontribusi dan solusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia, khususnya mahasiswa. Dengan harapan dengan motivasi menghafal al-Qur’an
benar-benar-banar menjadi langkah yang dapat mendongrak kualitas serta prestasi
mereka.
·
Secara praktis
·
Memberikan
kesadaran bagi umat muslim tentang pentingnya menghafal al-Qur’an, terutama
bagi para pelajar yang masih dalam bangku pendidikan.
·
Meningkatkan
prestasi para pelajar melalui konsep-konsep dan metode yang dipakai oleh para
penghafal al-Qur’an. Karena dengan
motivasi dan perjuangan mereka, kita dapat belajar.
E.
KAJIAN PUSTAKA
Pertama. Skripsi dari
Husna Rosidah (11420109), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dengan judul “Pengaruh kemampuan menghafal al
qur’an terhadap prestasi belajar bahasa arab siswa tahfidz Mts Yapi pakem
sleman Yogyakarta ditinjau dari perspektif teori behaviorisme”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: kegiatan tahfidz al qur’an yang di laksanakan di
Mts Yapi Pakem Sleman dapat mempengaruhi prestasi belajar bahasa arab. Hal ini
di buktikan dengan data yang di peroleh peneliti dengan mengambil sempel
penelitian yang berjumlah 32 siswa kelas tahfidz Mts Yapi pakem. Hasil penelitian yang di peroleh dari
analisis data penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment
diperoleh rxy sebesar 0,795 dan hasil tersebut dikonsultasikan dengan “r” table
product moment dengan N = 32 dan taraf signifikansi 5% di peroleh “r” table sebesar
0,349. Sehingga dapat di ketahui bahwa rxy lebih besasr dari “r” table (0,795>0,349) yang berarti
bahwa ada pengaruh yang positif antara
hafalan al qur’an dengan prestasi belajar bahsa arab siswa tahfidz Mts Yapi
pakem.
Kedua. Skripsi dari
Fifi Lutfiah (106011000091), Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan , Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan
judul “Hubungan Antara Hafalan Al-Qur’an Dengan Prestasi Belajar Al-Qur’an
Hadist Siswa Mts Asy-Syukriyah Cipondoh Tangerang”. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa: hubungan antara hafalan AL-Qur’an dengan prestasi
belajar siswa di bidang studi al-Qur’an Hadist di Mts Asy-Syukriyah Cipondoh
dengan interprestasi kuat atau tinggi. Hal ini dapat di ketahui dari hasil
formulasi statistic product moment dengan hasil 0,85 yang terletak antara
0,70-0,90 pada table angka korelasi “r”.
Ketiga. Skripsi dari
Kusrinaryanto (000090172), Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyyah
Surakarta, dengan judul “Korelasi Tafidz Al-Qur’an Dengan Prestsi
Belajar Bahasa Arab Santri Di SMP Pondok Pesantren Penghafal Al-Quran Daarul
Qur’an Semester Gasal Sangiran Paulan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran
2013/2014”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat hubungan
yang signifikan antara tahfidz al-Qur’an
dengan Bahasa Arab santri di SMP PPPA Daarul Qur’an semester gasal Sanggir
Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari hasil
analisis korelasi yang memperoleh r>r yaitu 0,518 > 0,334 diterima pada taraf
signifikansi 5%. Nilai koefisiensi bernilai positif (0,518), hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara tahfidz al-Qur’an dengan bahasa Arab bermakna
positif. Artinya jika tahfidz al-Qur’an semakin meningkat, maka prestasi bahasa
Arab santri semakin meningkat pula.
Keempat. Skripsi dari
Ferri Andika Rosadi (06502241032), Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul
” Pengaruh
Kemampuan Menghafal Al-Qur’an dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Ekstra Kurikuler Elektronika Sms Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). terdapat pengaruh positif kemampuan
menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa ekstrakurikuler elektronika
dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,409, dengan sumbangan efektif sebesar
12%. 2). Terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar
Siswa Ekstrakurikuler Elektronika dengan koefisien korelasi (rx2y) sebesar
0.451, dengan sumbangan efektif sebesar 16%. 3). Terdapat pengaruh positif dan
kemampuan menghafal Al-Quran, motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
ekstrakurikuler elektronika, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi R
sebesar 0,529, dengan sumbangan efektif sebesar 28 %.
Berbeda
dengan penelitian yang terdahulu, bahwa penelitian ini lebih menekankan kepada
upaya untuk mengetahui motivasi Mahasiswa Tafsir Hadits Tahun 2013 dalam
menghafal al-Qur’an serta untuk mengetahui seberapa pengaruh motivasi mereka
tersebut, benar-benar memberi dampak peningkatan terhadap prestasi kuliah
mereka.
F.
HIPOTESIS
Agar
hubungan antara masalah yang teliti diatas, memungkinkan adanya jawaban yang
jelas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “ada pengaruh positif hafalan
al-qur’an terhadap prestasi mahasiswa tafsir hadits uin walisongo tahun 2013”.
Yang memberi pemahaman bahwa dengan hafalan al-Qur’an akan dapat meningkatkan
prestasi belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
·
Pengertian Motivasi
Istilah Motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat diintrerpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tertentu.[1]
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih
dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif
adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu,
demi mencapai tujuan tertentu.[2] Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan
yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah
laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi merupakan konsep
hipotetis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku
seseorang untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan.
Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanism,
menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hierarkis semuanya laten dalam diri
manusia. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis(sandang pangan),
kebutuhan rasa aman(bebas bahaya), kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai
dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri.[3] Aktualisasi diri, penghargaan atau
penghormatan, rasa memiliki, dan rasa cinta atau sayang, perasaan aman dan
tentram merupakan kebutuhan fisiologis mendasar.
Teori Maslow ini dapat diterapkan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan
cara memenuhi kebutuhan peserta didik, agar dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal dan sebaik mungkin. Misalnya guru dapat memahami keadaan peserta didik
secara perorangan, dan sebagainya.
Menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang
terdapat penentuan tingkah laku yang bekerja untuk mempengaruhi itu. Misalnya,
seseorang berkemauan keras atau kuat dalam belajar karena adanya harapan
penghargaan atau prestasinya.
Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri
seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan
ahli tersebut, dapat diartikan bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang
berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena
seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu.[4]
Motivasi dibagi menjadi dua aspek:
a. Intrinsik:
yaitu motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keingintahuan,
sehingga seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk hukuman.[5]
Konsep motivasi ini mengidentifikasikan tingkah laku
seeorang yang merasa senang terhadap sesuatu, apabila ia menyenangi kegiatan
itu, maka termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Jika seseorang
menghadapi tantangan, dan ia merasa yakin dirinya mampu, maka biasanya orang
tersebut akan mencoba melakukan kegiatan tersebut.
b. Ekstrinsik:
Motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau
menghindari hukuman atau motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor eksternal
berupa ganjaran atau hukuman.
Pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah dorongan internal atau eksternal dalam diri seseorang untuk
mengadakan perubaha tingkah laku yang mempunyai indicator sebagai berikut:
a.
Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan
b.
Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan
c. Adanya
hapan dan cita-cita
d. Penghargaan
dan penghormatan atas diri
e. Adanya
lingkungan yang baik
f. Adanya
kegiatan yang menarik[6]
·
Pengertian
Prestasi
Prestasi
menurut“Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah hasil yang telah di capai
dari usaha yang telah dilakukan dan dikerjakan.[7]
Menurut istilah adalah standar tes untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan
bagi seseorang di dalam satu atau lebih didalam garis-garis pekerjaan atau
belajar.
Prestasi
belajar merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan belajar. Karena
kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tingggi rendahnya prestasi
belajar siswa.
Menurut
S. Nasution, Prestasi belajar adalah Kesempurnaan yang dicapai sesesorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek, yakni: kognitif, affektif dan psikimotorik. Sebaliknya dikatakan kurang
apabila belum memenuhi target dalam ketiga criteria tersebut.[8]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah kesempurnaan
yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat yang dapat diketahui
setelah adanya evaluasi.
Prestasi
memiliki dua aspek, yaitu:
1) kognitif
a. Abilitas potensial
Abilitas potensial
merupkan atribut yang diasumsikan sebagai suatu bentuk kemampuan bawaan yang
belum tampak. Atribut bawaan ini terdapat dalam diri setiap individu dalam
kadar yang berbeda beda. Itulah yg menyebabkan tidak setiap orang memiliki
potensi yang sama. Abilitas potensial ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Abilitas potensial umum (inteligensi)
Abilitas potensial yang
berupa kemampuan menghadapi persoalan yang bersifat umum, yaitu menghendaki
pengerahan strategi pemecahan masalah secara umum, popular dengan nama
inteligensi.
2. Abilitas potensial khusus (bakat)
Abilitas yang dimiliki
manusia ada juga yang bersifat khusus, artinya merupakan kemampuan yang dapat
dikembangkan hanya pada bidang-bidang tertentu. Ini yang disebut Bakat. Dimilikinya abilitas ini
menjadikan seseorang mampu menghadapi dalam memecahkan persoalan yang
menghendaki cara dan strategi khusus. Namun, untuk dapat tampak dalam
performasi nyata, abilitas ini pun harus dilatih dan dikembangkan.
b. Abilitas aktual (prestasi)
abilitas
actual, yaitu abilitas yang telah
diterjemahkan dalam bentuk performasi nyata. Bisa disebut dengan prestasi.
2)
Non
kognitif (Aspek-aspek afektif dan
kepribadian).
Aspek-aspek
afektif yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional seperti
perasaan, minat, kepatuhan, dst. Dalam aspek ini, seseorang dinilai sejauh mana
ia mampu menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek
ini erat kaitanya dengan tata nilai dan konsep diri.
Adapun
aspek kepribadian mencakup karakter, tempramen, sikap, sosiabilitas,
responbilitas.[9]
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Prestrasi Belajar
1. Faktor Intern (factor
yangterdapat dala diri siswa)
a. Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan
adalah kemampuan belajar disetai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan yang dihadapinya. Slameto mengatakan, “Semakin tinggi kemampuan
intelegensi seseorang, maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses”.[10]
b. Bakat
Bakat adalah
kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Muhibbin
Syah mengatakan, “ Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk
melakukan tugas tanpa banyak bergantng pada upaya pendidikan dan latihan.[11]
c. Minat
Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan.
pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan.
Maka dari itu,minat sangat dibutuhkan dalam belajar.
d. Motivasi
Motivasi dalam
belajar sangat penting karena hal tersebut merupakan keadaan yagng mendorong
siswa untuk belajar. Menurut M. Utsman Najati, “Motivasi adalah kekuatan
penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan
tingkah laku serta mengarahkannya menuju tertentu.”[12]
2. Faktor Ekstern (factor yang
terdiri dari luar siswa)
a. Keadaan keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam keluarga inilah anak
pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam
keluarga bagi pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan.
b. Sekolah
Sekolah
merupakan lembaga formal pertama yang penting dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa. Karena itu,lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk
belajar yang lebih giat. Hubungan yang tidak baik antara siswa dengan guru akan
sangat mempengaruhi hasil belajarnya.
c. Masyarakat
Lingkungan alam
sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab
dalam kehidupan sehari-hari siswa akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan
dimana siswa itu berada.
Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa lingkungan akan membentuk kepribadian anak,karena dalam
pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan
kebiaasaan-kebiasaan lingkungannya.
·
Pengertian
menghafal (tahfidz) al- Qur’an
Tahfidz
Qur’an
terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai arti
yang berbeda. yaitu tahfidz yang berarti
menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab “hafidza-yahfadzu-hifdzan”, yaitu lawan
dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa[13].
Sedangkan Al-Qur’an itu ialah kitab suci
yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk
bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya, menurut harfiah, Qur’an
itu berarti bacaan.[14]
Arti ini dapat kita lihat dalam QS. Al-Qiyamah 17-18
إن علينا جمعه وقرءانه (17) فإذا
قرنه فاتبع قرانه (18).
Artinya
“Sesungguhnya
atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai
membacanya). Apabila kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya
itu.
Selain itu, Allah telah menjadikan al-Qur’an mudah dihafal dan dipahami. Sebagaimana Allah
berfirman:
ولقد يسرنا القرأن للذكر فهل من مدكر
Artinya:
“Dan
sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?” (al-Qamar:17).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Untuk
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini, kami menggunakan metode kuantitatif jenis korelasi. Penelitian jenis
korelasi adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel.
Penelitian
ini dilakukan, agar peneliti mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya
hubungan dua variabel antara menghafal al-Qur’an dan prestsi kuliah. Adanya
hubungan dan tingkat variable ini penting, karena dengan mengetahui tingkat
hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan
peneliti.
2. Variabel Penelitian
Dalam
penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (independen)
dan variabel terikat (dependen).
Sebagaimana berikut ini:
a. Untuk variabel independen (X) adalah motivasi menghafal Al-Qur’an.
b. Untuk variabel dependen (Y) adalah
prestasi kuliah.
3. Definisi Operasional
Pada setiap variabel diatas mempunyai definisi dan
indikator-indikator yang kadangkala menyertainya.
Sepeti Motivasi menghafal al-Qur’an mempunyai indikator sebagai berikut:
a. Tidak akan mengendorkan tekadnya sampai
berhasil.
b. Dapat menggunakan waktunya dengan baik untuk
urusan-urusan yang penting dan bermanfaat.
c. Rela mengorbankan jiwa dan apapun yang ia
miliki demi mencapai tujuannya dan cita-citanya.
d. Penuh percaya diri, kekuatan dan keberanian
untuk menjalani hidup selama dia menghafal.
e. Mempunyai tekad untuk menjadi unsur yang
berpengaruh dalam inti dan subtasnsi dimana ia berada.
f. Menyesali masa lalunya yang pernah sia-sia,
sehingga ia memperbaikinya menjadi lebih baik
g. Mengetahui kedudukan dirinya tanpa merasa
sombong,ujub dan congkak.
h. mempunyai jiwa mandiri dan tidak bergantung
dengan orang lain.
Adapun indikator prestasi, diantaranya:
·
Terlalu sulit untuk mengalah dan dikalahkan.
·
Tidak mudah putus asa, serta punya ambisi yang
tinggi terhadap apa yang akan dia raih.
·
Memikirkan apa yang belum orang lain fikirkan.
·
Mudah bosan dan selalu ingin mencoba sesuatu yang
baru.
·
Nilai akademiknya baik
·
Sering mengikuti kejuaraan, dan lain-lain.
4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek yang mempunyai
kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[15]
Populasi pada penelitian ini adalah Penghafal Al-Qur’an Fakultas Ushuluddin
Jurusan Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 meliputi mahasiswa dan mahasiswi
yang berjumlah 60.
Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan
sampel tersebut diperlukan teknik sampling,
yaitu suatu cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sebagai sumber data sebenarnya dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative.[16]
Cara mengambil sampel dalam penelitian ini adalah purporsive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses
pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu, jumlah sampel yang hendak
diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan
tertentu[17].
Disini, peneliti mengambil sample sebanyak 30 yang mencakup mahasiswa dan
mahasiswi Penghafal Al-Qur’an Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir Hadits Tahun
2013.
5. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data
adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan datanya.[18]
Dalam penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner yaitu daftar
pertanyaan yang di distribusikan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan
atau dapat juga di jawab di bawah pengawasan peneliti.[19]
Angket yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu peneliti menyediakan
jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan. Disini peneliti juga menggunakan pedoman dokumentasi, yaitu daftar yang berisikan patokan-patokan atau
panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi.[20]
Dalam hal ini kami mengambil nilai IP sebagai dokumentasi.
6. Teknik Analisis Data
Berdasarkan
jenis data yang diajukan yaitu untuk mengetahui ada tidanya pengaruh hafalan
al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist UIN
Walisongo Tahun 2013, maka dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk
menghitung data statistik adalah rumus product
moment dimana persamaan regresi sudah ada didalamnya.
Dalam penelitian ini ada beberapa analisis data yang
ditempuh, yaitu:
a. Analisis pendahuluan
Analisis
pendahuluan digunkan untuk mengetahui gambaran secara umum data variabel
tentang pengaruh motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo.
Langkah awal yang ditempuh adalah menyeleksi mahasiswa yang mengahafalkan
Al-Qur’an kemudian memberikan pertanyaan ( angket ). Selanjutnya mengubah data
kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan memberi penilaian terhadap
item jawaban pertanyaan dari responden. Adapun penilaian tersebut dengan
memberi kode pada setiap item-item pertanyaan yang kemudian dikelompokan dalam
sebuah angka.
b. Analisa uji hipotesis
Data pada analisis
ini adalah data kuantitatif untuk menguji hipotesis kebenarannya. Setelah
dilakukan analisis pendahuluan seperti di atas, maka selanjutnya perlu adanya
uji hipotesa untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang di ajukan.
Analisis ini dilakukan dengan mencari koefisien antar variabel dari pengaruh
motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo.
c. Analisis lanjut
Analisis lanjut merupakan analisis pengolahan lebih lnjut
dari hasil analisis uji hipotesis. Dalam analisis ini peneliti membuat
interpretasi dari hasil yang telah diperoleh dengan cara mencari koefisien
korelasi ( KK ) antara variabel X dan Y dengan kemungkinan :
Tabel r atau koefisien korelasi
Ø KK:0, Tidak ada
korelasi atau pengaruh
Ø 0< KK< 0,20,
Korelasi sangat rendah / lemah sekali
Ø 0.20< KK<
0.40, korelasi rendah / lemah tapi pasti
Ø 0.40 <
KK< 0.70, korelasi cukup berarti
Ø 0.70 < KK
< 0.90, korelasi yang tinggi, kuat
Ø 0.90 < KK
< 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
Ø KK : 1,
korelasi sempurna
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Diskripsi data
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Oleh karna
itu, metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencari dan
menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisa dengan
maksud agar penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam mendapatkan data primer ini peneliti menggali
informasi dari mahasiswa maupun mahasiswi yang menghafalkan Al-Qur’an di
fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Dari penelitian tersebut khususnya dalam
angket peneliti menanyakan tentang motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap
responden, serta mnanyakan prestasi ( dalam hal ini peneliti mengambil nilai IP
) agar memperoleh data yang valid.
Angket atau
quesioner merupakan kumpulan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon
yang sesuai dengan keinginan peneliti. Jadi angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sedetail
mungkin tentang pengaruh motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo.
Untuk menetukan nilai kuantitatif dari hasil angket adalah dengan
menjumlahkan skor jawaban dari responden sesuai dengan informasi atau frekuensi
jawaban, agar lebih jelas maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Deskripsi Nilai Angket
Motivasi Menghafal al-Qur’an
No
|
Nama
|
Alternatif
|
Penskoran
|
Skor Nilai
|
||
Ya
|
Tidak
|
4
|
2
|
|||
1
|
mawadatul
jannah
|
10
|
5
|
40
|
10
|
50
|
2
|
Aizzah
|
6
|
9
|
24
|
18
|
42
|
3
|
Mufidah
|
12
|
3
|
48
|
6
|
54
|
4
|
Anam
|
8
|
7
|
32
|
14
|
46
|
5
|
Rahmah
|
8
|
7
|
32
|
14
|
46
|
6
|
Lailiana
|
8
|
7
|
32
|
14
|
46
|
7
|
Qorina
|
2
|
13
|
8
|
26
|
34
|
8
|
Muflihah
|
10
|
5
|
40
|
10
|
50
|
9
|
nur
laila
|
6
|
9
|
24
|
18
|
42
|
10
|
Sarifuddin
|
8
|
7
|
32
|
14
|
46
|
11
|
Shabahah
|
8
|
7
|
32
|
14
|
46
|
12
|
Habibah
|
12
|
3
|
48
|
6
|
54
|
13
|
Muna
|
7
|
8
|
28
|
16
|
44
|
14
|
dwi
fitria
|
12
|
3
|
48
|
6
|
54
|
15
|
Kuntariatun
|
11
|
4
|
44
|
8
|
52
|
16
|
nailia
zulfa
|
11
|
4
|
44
|
8
|
52
|
17
|
Abqori
|
10
|
5
|
40
|
10
|
50
|
18
|
ulil
albab
|
10
|
5
|
40
|
10
|
50
|
19
|
Hamilatul
|
11
|
4
|
44
|
8
|
52
|
20
|
Azizah
|
10
|
5
|
40
|
10
|
50
|
Jumlah
|
180
|
120
|
720
|
240
|
960
|
Deskripsi Nilai Dokumentasi
Hasil Prestasi IP
No
|
Nama
|
Y
|
1
|
Mawadatul
|
3,62
|
2
|
Aizzah
|
3,4
|
3
|
Mufidah
|
3,78
|
4
|
Anam
|
3,72
|
5
|
Rahmah
|
3,7
|
6
|
Lailiana
|
3,81
|
7
|
Qorina
|
3,68
|
8
|
Muflihah
|
3,78
|
9
|
Nur
laila
|
3,65
|
10
|
Sarifuddin
|
3,5
|
11
|
Shabahah
|
3,64
|
12
|
Habibah
|
3,91
|
13
|
Muna
|
3,6
|
14
|
Dwi
fitria
|
3,96
|
15
|
Kuntariatun
|
3,81
|
16
|
Nailia
zulfa
|
3,69
|
17
|
Abqori
|
3,8
|
18
|
Ulil
albab
|
3,8
|
19
|
Hamilatul
|
3,78
|
20
|
Azizah
|
3,23
|
Jumlah
|
73,86
|
B.
Hasil dan Pembahasan
Data hasil angket
responden
∑x
|
=
|
1034
|
=
|
51,7
|
n
|
20
|
Nilai x =
∑y
|
=
|
448,08
|
=
|
22,404
|
N
|
20
|
Nilai y =
No
|
Nama
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2
|
X.Y
|
x
|
Y
|
x2
|
y2
|
x.y
|
1
|
Mawadatul
|
54
|
3,62
|
2916
|
13,1044
|
195,48
|
2,3
|
-18,784
|
5,29
|
352,838656
|
-43,2032
|
2
|
Aizzah
|
46
|
3,4
|
2116
|
11,56
|
156,4
|
-5,7
|
-19,004
|
32,49
|
361,152016
|
108,3228
|
3
|
Mufidah
|
56
|
3,78
|
3136
|
14,2884
|
211,68
|
4,3
|
-18,624
|
18,49
|
346,853376
|
-80,0832
|
4
|
Anam
|
54
|
3,72
|
2916
|
13,8384
|
200,88
|
2,3
|
-18,684
|
5,29
|
349,091856
|
-42,9732
|
5
|
Rahmah
|
48
|
3,7
|
2304
|
13,69
|
177,6
|
-3,7
|
-18,704
|
13,69
|
349,839616
|
69,2048
|
6
|
Lailiana
|
46
|
3,81
|
2116
|
14,5161
|
175,26
|
-5,7
|
-18,594
|
32,49
|
345,736836
|
105,9858
|
7
|
Qorina
|
36
|
3,68
|
1296
|
13,5424
|
132,48
|
-15,7
|
-18,724
|
246,49
|
350,588176
|
293,9668
|
8
|
Muflihah
|
56
|
3,78
|
3136
|
14,2884
|
211,68
|
4,3
|
-18,624
|
18,49
|
346,853376
|
-80,0832
|
9
|
Nur
laila
|
46
|
3,65
|
2116
|
13,3225
|
167,9
|
-5,7
|
-18,754
|
32,49
|
351,712516
|
106,8978
|
10
|
Sarifuddin
|
46
|
3,5
|
2116
|
12,25
|
161
|
-5,7
|
-18,904
|
32,49
|
357,361216
|
107,7528
|
11
|
Shabahah
|
50
|
3,64
|
2500
|
13,2496
|
182
|
-1,7
|
-18,764
|
2,89
|
352,087696
|
31,8988
|
12
|
Habibah
|
58
|
3,91
|
3364
|
15,2881
|
226,78
|
6,3
|
-18,494
|
39,69
|
342,028036
|
-116,5122
|
13
|
Muna
|
48
|
3,6
|
2304
|
12,96
|
172,8
|
-3,7
|
-18,804
|
13,69
|
353,590416
|
69,5748
|
14
|
Dwi
fitria
|
58
|
3,96
|
3364
|
15,6816
|
229,68
|
6,3
|
-18,444
|
39,69
|
340,181136
|
-116,1972
|
15
|
Kuntariatun
|
56
|
3,81
|
3136
|
14,5161
|
213,36
|
4,3
|
-18,594
|
18,49
|
345,736836
|
-79,9542
|
16
|
Nailia
zulfa
|
56
|
3,69
|
3136
|
13,6161
|
206,64
|
4,3
|
-18,714
|
18,49
|
350,213796
|
-80,4702
|
17
|
Abqori
|
50
|
3,8
|
2500
|
14,44
|
190
|
-1,7
|
-18,604
|
2,89
|
346,108816
|
31,6268
|
18
|
Ulil
albab
|
50
|
3,8
|
2500
|
14,44
|
190
|
-1,7
|
-18,604
|
2,89
|
346,108816
|
31,6268
|
19
|
Hamilatul
|
56
|
3,78
|
3136
|
14,2884
|
211,68
|
4,3
|
-18,624
|
18,49
|
346,853376
|
-80,0832
|
20
|
Azizah
|
64
|
3,23
|
4096
|
10,4329
|
206,72
|
12,3
|
-19,174
|
151,29
|
367,642276
|
-235,8402
|
Jumlah
|
1034
|
73,86
|
54204
|
273,3134
|
3820,02
|
-6
|
-374,22
|
746,2
|
7002,57884
|
1,458
|
Rumus untuk
mencari koefisien korelasi
∑xy
|
√∑x2
. ∑y2
|
r =
langkah untuk
mencari koefisien korelasi dari tabel diatas
∑xy
|
√∑x2
. ∑y2
|
r =
1,458
|
√(746,2) . (70002,579
|
1,458
|
7,2
|
0,2025
(korelasi rendah atau lemah tapi pasti)
Dengan
menggunakan rumus di atas, didapatkan koefisien korelasi yaitu 0,2025. Pekerjaan sekarang adalah
memberikan penafsiran atau intepretasi pada koefisien korelasi sebesar 0,2025 itu. Apakah koefisien korelasi
sebesar 0,2025
merupakan koefisien korelasi bermakna atau yang signifikan dan apakah nantinya
dapat dijadikan dasar untuk pembuatan generalisai (kesimpulan) terhadap
populasinya.[21]
Untuk lebih
jelasnya kita lihat tabel r product moment berikut:
Ø KK:0, Tidak ada
korelasi atau pengaruh
Ø 0< KK<
0,20, Korelasi sangat rendah / lemah sekali
Ø 0.20< KK<
0.40, korelasi rendah / lemah tapi pasti
Ø 0.40 <
KK< 0.70, korelasi cukup berarti
Ø 0.70 < KK
< 0.90, korelasi yang tinggi, kuat
Ø 0.90 < KK
< 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
Ø KK : 1,
korelasi sempurna
Berdasar
kenyataan ini, maka dapat di buat intepretasi bahwa korelasi rendah atau lemah
tapi pasti ada hubungan yang signifikan antara variabel intelegensi (X) dengan
prestasi belajar (Y). dari hasil penelitian menghasilkan nilai koefisien
korelasi r : 0,2025 maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini menghasilkan
kesimpulan adanya pengaruh yang bersifat rendah / lemah tapi pasti walaupun
tidak signifikan.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
G.
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah dalam
memahami permasalahan yang dibahas, penulis menggunakan sistematika sebagai
berikut:
BAB
I : PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini
berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Keaslian penelitian (Kajian Pustaka), Sistematika Penelitian.
BAB
II : LANDASAN
TEORI
Bab
ini mencakup tentang Hafalan al-Qur’an
meliputi: Pengertian tahfidz qur’an, dan
tentang Prestasi meliputi: Pengertian
Prestasi, Aspek-aspek
Prestasi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestrasi Belajar.
BAB
III : METODOLOGI
PENELITIAN
Bab ini mencakup
tentang Pendekatan dan Jenis Penelitian, Variabel Penelitian, Definisi Operasioanal,
Populasi dan Sampel, dan analisis
data.
BAB
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis penelitian ini
mencakup tentang gambaran umum hafalan al-Qur’an, analisa data yang terkait
dengan prestasi kuliah Mahasiswa Tafsir Hadits Tahun 2013, analisa data
pengaruh hafalan al-Qur’an terhadap prestasi kuliah.
BAB
V : PENUTUP
Penutup
ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
--
--
[1] Isbandi Rukminto Adi,
Psikologi, Pekerja Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial: Dasar-dasar
Pemikiran, (Jakarta: Grafindo Persada, 1994), hlm. 154
[2] W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grafindo, 1996), hlm.
151
[3] Stephan P. Robbins, Organizational Behavior, (New Jersey: Printice
Hall Cliffs, 1986), hlm. 213-214
[4] Wahosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1992), hlm. 177
[5] Anita E. Woolfolk,
Educational Psychology, Ed., (London: Allyn and Bacon, 1993), hlm. 337
[6] Dr. Hamzah B., M.pd., Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm. 10
[7]Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:BalaiPustaka,
1998),Cet. Ke-1 h. 787.
[8]S, Nasution, Asas-asasKurikulum, (Bandung: Jamera, 1982), h. 17
[9] Drs.
Saifuddin Azwar, MA, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar,hlm. 7-8.
[11] Ibid, h.135
[12] Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi suatu
pengantar (dalam perspektifislam(,Jakarta: CV. Pedoman ilmu jaya,
2006),cet.ke-4, h. 1129).
Agung, 1990), hlm, 105
[15]Sugiono,
Statistika untuk Penelitian, (Bandung:
Alfabeta, 2010), hlm, 61.
[17]Sugiono,
Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm, 85.
[20]Iqbal
Hasan, Analisis Data Penelitian
Dengan Statistik, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm, 16.
[21] H. Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar.
2000. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi
Aksara. Hlm.
Aksara. Hlm.