Jumat, 20 Mei 2016

PENGARUH MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI KULIAH PADA MAHASISWA JURUSAN TAFSIR HADITS UIN WALISONGO TAHUN 2013

PENGARUH MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN
TERHADAP PRESTASI KULIAH PADA MAHASISWA JURUSAN TAFSIR HADITS UIN WALISONGO TAHUN 2013

LAPORAN PENELITIAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah: Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu: Ibu Sri Rejeki.




Di susun oleh:

 Risal Amin                   134211115
Asadullah Robby          134211117
Wulida Fitri                   134211120
Hamilatul Barroh          134211132
Bidayatun Nafi’ah        134211138
M. Saifuddin                 134211121


FAKULTAS USHULUDDIN TAFSIR HADITS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN


A.          LATAR BELAKANG
Allah Swt. memberikan kemuliaan kepada hamba-Nya yang membaca, mempelajari, menghafal dan mengamalkan isi dan kandungan al-Qur’an. Orang yang menghafal Al-Qur’an akan memperoleh hikmah dan manfaat yang tidak terhitung nilainya. Menghafal Al-Qur’an akan sangat membantu para penghafal dalam peningkatan prestasi dan kualitas kehidupannya, baik yang secara langsung maupun tidak secara langsung. Sebagai contoh orang yang menghafal Al-Qur’an akan lebih mudah menghafal dan mempertajam daya ingatnya.
Menghafal Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang mudah, diperlukan motivasi dan semangat yang tinggi untuk mencapainya. Dengan demikian orang yang berhasil menghafal Al-Qur’an termasuk orang yang memiliki keteguhan yang kuat dan sifat istiqomah yang luar biasa.
Dalam dunia akademis juga di ramaikan mengenai program menghafal Al-Qur’an,  baik pelajar, maupun pengajar. Sebagian besar mereka beralasan bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu metode peningkatan prestasi akademik serta madrasah yang membawa mereka pada pembentukan akhlak yang mulia. Namun dekimian itu tidak lepas dari motivasi mereka menghafal. Untuk itu, kami sengaja mengadakan penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi Menghafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Kuliah pada Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits 2013”, sebagai upaya untuk mengetahui dan membuktikan motivasi apa saja yang benar-benar dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi kuliah. Karena pada kenyataanya banyak juga orang menghafal al-Qur’an, tetapi prestasi hidup mereka biasa-biasa saja.


B.           RUMUSAN MASALAH
·         Bagaimana motivasi mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 dalam menghafalkan al-Qur’an?
·         Bagaimana pengaruh menghafal al-qur’an terhadap prestasi kuliah mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013?

C.          MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
·         Untuk mengetahui motivasi mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 dalam menghafalkan al-Qur’an..
·         pengaruh hafalan al-qur’an terhadap prestasi kuliah mahasiswa Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013.

D.          MANFAAT PENELITIAN
·         Secara teori
Diharapkan mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya mahasiswa. Dengan harapan dengan motivasi menghafal al-Qur’an benar-benar-banar menjadi langkah yang dapat mendongrak kualitas serta prestasi mereka.
·         Secara praktis
·   Memberikan kesadaran bagi umat muslim tentang pentingnya menghafal al-Qur’an, terutama bagi para pelajar yang masih dalam bangku pendidikan.
·   Meningkatkan prestasi para pelajar melalui konsep-konsep dan metode yang dipakai oleh para penghafal al-Qur’an. Karena dengan  motivasi dan perjuangan mereka, kita dapat belajar.





E.           KAJIAN PUSTAKA
Pertama. Skripsi dari Husna Rosidah (11420109), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dengan judul “Pengaruh kemampuan menghafal al qur’an terhadap prestasi belajar bahasa arab siswa tahfidz Mts Yapi pakem sleman Yogyakarta ditinjau dari perspektif teori behaviorisme”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kegiatan tahfidz al qur’an yang di laksanakan di Mts Yapi Pakem Sleman dapat mempengaruhi prestasi belajar bahasa arab. Hal ini di buktikan dengan data yang di peroleh peneliti dengan mengambil sempel penelitian yang berjumlah 32 siswa kelas tahfidz Mts Yapi pakem.  Hasil penelitian yang di peroleh dari analisis data penelitian dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh rxy sebesar 0,795 dan hasil tersebut dikonsultasikan dengan “r” table product moment dengan N = 32 dan taraf signifikansi 5% di peroleh “r” table sebesar 0,349. Sehingga dapat di ketahui bahwa rxy lebih besasr  dari “r” table (0,795>0,349) yang berarti bahwa  ada pengaruh yang positif antara hafalan al qur’an dengan prestasi belajar bahsa arab siswa tahfidz Mts Yapi pakem.
Kedua. Skripsi dari Fifi Lutfiah (106011000091), Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan , Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Hubungan Antara Hafalan Al-Qur’an Dengan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist Siswa Mts Asy-Syukriyah Cipondoh Tangerang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: hubungan antara hafalan AL-Qur’an dengan prestasi belajar siswa di bidang studi al-Qur’an Hadist di Mts Asy-Syukriyah Cipondoh dengan interprestasi kuat atau tinggi. Hal ini dapat di ketahui dari hasil formulasi statistic product moment dengan hasil 0,85 yang terletak antara 0,70-0,90 pada table angka korelasi “r”.
Ketiga. Skripsi dari Kusrinaryanto (000090172), Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyyah Surakarta, dengan judul “Korelasi Tafidz Al-Qur’an Dengan Prestsi Belajar Bahasa Arab Santri Di SMP Pondok Pesantren Penghafal Al-Quran Daarul Qur’an Semester Gasal Sangiran Paulan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat hubungan yang signifikan antara tahfidz  al-Qur’an dengan Bahasa Arab santri di SMP PPPA Daarul Qur’an semester gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi yang memperoleh r>r yaitu 0,518 > 0,334 diterima pada taraf signifikansi 5%. Nilai koefisiensi bernilai positif (0,518), hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tahfidz al-Qur’an dengan bahasa Arab bermakna positif. Artinya jika tahfidz al-Qur’an semakin meningkat, maka prestasi bahasa Arab santri semakin meningkat pula.
Keempat. Skripsi dari Ferri Andika Rosadi (06502241032), Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul ” Pengaruh Kemampuan Menghafal Al-Qur’an dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ekstra Kurikuler Elektronika Sms Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). terdapat pengaruh positif kemampuan menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa ekstrakurikuler elektronika dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,409, dengan sumbangan efektif sebesar 12%. 2). Terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Ekstrakurikuler Elektronika dengan koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0.451, dengan sumbangan efektif sebesar 16%. 3). Terdapat pengaruh positif dan kemampuan menghafal Al-Quran, motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa ekstrakurikuler elektronika, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 0,529, dengan sumbangan efektif sebesar 28 %.
Berbeda dengan penelitian yang terdahulu, bahwa penelitian ini lebih menekankan kepada upaya untuk mengetahui motivasi Mahasiswa Tafsir Hadits Tahun 2013 dalam menghafal al-Qur’an serta untuk mengetahui seberapa pengaruh motivasi mereka tersebut, benar-benar memberi dampak peningkatan terhadap prestasi kuliah mereka.


F.           HIPOTESIS
Agar hubungan antara masalah yang teliti diatas, memungkinkan adanya jawaban yang jelas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “ada pengaruh positif hafalan al-qur’an terhadap prestasi mahasiswa tafsir hadits uin walisongo tahun 2013”. Yang memberi pemahaman bahwa dengan hafalan al-Qur’an akan dapat meningkatkan prestasi belajar.


























BAB II
LANDASAN TEORI


·      Pengertian Motivasi
Istilah Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diintrerpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.[1]
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.[2]  Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi merupakan konsep hipotetis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan.
Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanism, menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hierarkis semuanya laten dalam diri manusia. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis(sandang pangan), kebutuhan rasa aman(bebas bahaya), kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri.[3]  Aktualisasi diri, penghargaan atau penghormatan, rasa memiliki, dan rasa cinta atau sayang, perasaan aman dan tentram merupakan kebutuhan fisiologis mendasar.
Teori Maslow ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan peserta didik, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin. Misalnya guru dapat memahami keadaan peserta didik secara perorangan, dan sebagainya.
Menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat penentuan tingkah laku yang bekerja untuk mempengaruhi itu. Misalnya, seseorang berkemauan keras atau kuat dalam belajar karena adanya harapan penghargaan atau prestasinya.
Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Pernyataan ahli tersebut, dapat diartikan bahwa yang dimaksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu.[4] 

Motivasi dibagi menjadi dua aspek:
a.    Intrinsik: yaitu motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keingintahuan, sehingga seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk hukuman.[5]
Konsep motivasi ini mengidentifikasikan tingkah laku seeorang yang merasa senang terhadap sesuatu, apabila ia menyenangi kegiatan itu, maka termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Jika seseorang menghadapi tantangan, dan ia merasa yakin dirinya mampu, maka biasanya orang tersebut akan mencoba melakukan kegiatan tersebut.
b.    Ekstrinsik: Motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman atau motivasi yang terbentuk oleh factor-faktor eksternal berupa ganjaran atau hukuman.
Pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal atau eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubaha tingkah laku yang mempunyai indicator sebagai berikut:
a.                                                               Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan
b.                                                              Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan
c.       Adanya hapan dan cita-cita
d.      Penghargaan dan penghormatan atas diri
e.       Adanya lingkungan yang baik
f.       Adanya kegiatan yang menarik[6] 

·         Pengertian Prestasi
Prestasi menurut“Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah hasil yang telah di capai dari usaha yang telah dilakukan dan dikerjakan.[7] Menurut istilah adalah standar tes untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang di dalam satu atau lebih didalam garis-garis pekerjaan atau belajar.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan belajar. Karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tingggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Menurut S. Nasution, Prestasi belajar adalah Kesempurnaan  yang dicapai sesesorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yakni: kognitif, affektif dan psikimotorik. Sebaliknya dikatakan kurang apabila belum memenuhi target dalam ketiga criteria tersebut.[8] Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat yang dapat diketahui setelah adanya evaluasi.

Prestasi memiliki dua aspek, yaitu:
1)      kognitif
a.       Abilitas potensial
Abilitas potensial merupkan atribut yang diasumsikan sebagai suatu bentuk kemampuan bawaan yang belum tampak. Atribut bawaan ini terdapat dalam diri setiap individu dalam kadar yang berbeda beda. Itulah yg menyebabkan tidak setiap orang memiliki potensi yang sama. Abilitas potensial ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Abilitas potensial umum (inteligensi)
Abilitas potensial yang berupa kemampuan menghadapi persoalan yang bersifat umum, yaitu menghendaki pengerahan strategi pemecahan masalah secara umum, popular dengan nama inteligensi.
2.      Abilitas potensial khusus (bakat)
Abilitas yang dimiliki manusia ada juga yang bersifat khusus, artinya merupakan kemampuan yang dapat dikembangkan hanya pada bidang-bidang tertentu. Ini yang disebut Bakat. Dimilikinya abilitas ini menjadikan seseorang mampu menghadapi dalam memecahkan persoalan yang menghendaki cara dan strategi khusus. Namun, untuk dapat tampak dalam performasi nyata, abilitas ini pun harus dilatih dan dikembangkan.

b.      Abilitas aktual (prestasi)
abilitas actual, yaitu abilitas yang telah diterjemahkan dalam bentuk performasi nyata. Bisa disebut dengan prestasi. 
2)      Non kognitif (Aspek-aspek afektif dan kepribadian).
Aspek-aspek afektif yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional seperti perasaan, minat, kepatuhan, dst. Dalam aspek ini, seseorang dinilai sejauh mana ia mampu menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek ini erat kaitanya dengan tata nilai dan konsep diri.
Adapun aspek kepribadian mencakup karakter, tempramen, sikap, sosiabilitas, responbilitas.[9]

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestrasi Belajar
1.      Faktor Intern (factor yangterdapat dala diri siswa)
a.       Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disetai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Slameto mengatakan, “Semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang, maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses”.[10]
b.      Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Muhibbin Syah mengatakan, “ Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantng pada upaya pendidikan dan latihan.[11]
c.       Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan. Maka dari itu,minat sangat dibutuhkan dalam belajar.
d.      Motivasi
Motivasi dalam belajar sangat penting karena hal tersebut merupakan keadaan yagng mendorong siswa untuk belajar. Menurut M. Utsman Najati, “Motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tertentu.”[12]
2.      Faktor Ekstern (factor yang terdiri dari luar siswa)
a.       Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
b.      Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Karena itu,lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Hubungan yang tidak baik antara siswa dengan guru akan sangat mempengaruhi hasil belajarnya.
c.       Masyarakat
Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari siswa akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana siswa itu berada.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lingkungan akan membentuk kepribadian anak,karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiaasaan-kebiasaan lingkungannya.

·         Pengertian menghafal (tahfidz) al- Qur’an
Tahfidz Qur’an  terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz  dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. yaitu  tahfidz  yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa arab “hafidza-yahfadzu-hifdzan”, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa[13].
Sedangkan Al-Qur’an itu ialah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya, menurut harfiah,  Qur’an  itu berarti  bacaan.[14] Arti ini dapat kita lihat dalam QS. Al-Qiyamah 17-18

إن علينا جمعه وقرءانه (17) فإذا قرنه فاتبع قرانه (18).
Artinya
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai membacanya). Apabila kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya itu.

Selain itu, Allah telah menjadikan al-Qur’an mudah dihafal dan dipahami. Sebagaimana Allah berfirman:
ولقد يسرنا القرأن للذكر فهل من مدكر
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (al-Qamar:17).








BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, kami menggunakan metode kuantitatif jenis korelasi. Penelitian jenis korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.
Penelitian ini dilakukan, agar peneliti mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan dua variabel antara menghafal al-Qur’an dan prestsi kuliah. Adanya hubungan dan tingkat variable ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan peneliti.
2.      Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu variabel  bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Sebagaimana berikut ini:
a.       Untuk variabel independen (X) adalah motivasi menghafal Al-Qur’an.
b.      Untuk variabel dependen (Y) adalah prestasi kuliah.
3.      Definisi Operasional
Pada setiap variabel diatas mempunyai definisi dan indikator-indikator yang kadangkala menyertainya.
Sepeti Motivasi menghafal al-Qur’an mempunyai indikator sebagai berikut:
a.    Tidak akan mengendorkan tekadnya sampai berhasil.
b.    Dapat menggunakan waktunya dengan baik untuk urusan-urusan yang penting dan bermanfaat.
c.    Rela mengorbankan jiwa dan apapun yang ia miliki demi mencapai tujuannya dan cita-citanya.
d.    Penuh percaya diri, kekuatan dan keberanian untuk menjalani hidup selama dia menghafal.
e.    Mempunyai tekad untuk menjadi unsur yang berpengaruh dalam inti dan subtasnsi dimana ia berada.
f.     Menyesali masa lalunya yang pernah sia-sia, sehingga ia memperbaikinya menjadi lebih baik
g.    Mengetahui kedudukan dirinya tanpa merasa sombong,ujub dan congkak.
h.    mempunyai jiwa mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain.
Adapun indikator prestasi, diantaranya:
·         Terlalu sulit untuk mengalah dan dikalahkan.
·         Tidak mudah putus asa, serta punya ambisi yang tinggi terhadap apa yang akan dia raih.
·         Memikirkan apa yang belum orang lain fikirkan.
·         Mudah bosan dan selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
·         Nilai akademiknya baik
·         Sering mengikuti kejuaraan, dan lain-lain.
4.      Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[15] Populasi pada penelitian ini adalah Penghafal Al-Qur’an Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits UIN Walisongo Tahun 2013 meliputi mahasiswa dan mahasiswi yang berjumlah 60.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan sampel tersebut diperlukan teknik sampling, yaitu suatu cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sebagai sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative.[16] Cara mengambil sampel dalam penelitian ini adalah purporsive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu, jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu[17]. Disini, peneliti mengambil sample sebanyak 30 yang mencakup mahasiswa dan mahasiswi Penghafal Al-Qur’an Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir Hadits Tahun 2013.
5.      Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.[18] Dalam penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang di distribusikan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga di jawab di bawah pengawasan peneliti.[19] Angket yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Disini peneliti juga menggunakan pedoman dokumentasi, yaitu daftar yang berisikan patokan-patokan atau panduan dalam menelusuri sebuah dokumentasi.[20] Dalam hal ini kami mengambil nilai IP sebagai dokumentasi.
6.      Teknik Analisis Data
Berdasarkan jenis data yang diajukan yaitu untuk mengetahui ada tidanya pengaruh hafalan al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist UIN Walisongo Tahun 2013, maka dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk menghitung data statistik adalah rumus product moment dimana persamaan regresi sudah ada didalamnya.
Dalam penelitian ini ada beberapa analisis data yang ditempuh, yaitu:
a.       Analisis pendahuluan
Analisis pendahuluan digunkan untuk mengetahui gambaran secara umum data variabel tentang pengaruh motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo. Langkah awal yang ditempuh adalah menyeleksi mahasiswa yang mengahafalkan Al-Qur’an kemudian memberikan pertanyaan ( angket ). Selanjutnya mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan memberi penilaian terhadap item jawaban pertanyaan dari responden. Adapun penilaian tersebut dengan memberi kode pada setiap item-item pertanyaan yang kemudian dikelompokan dalam sebuah angka.
b.      Analisa uji hipotesis
Data pada analisis ini adalah data kuantitatif untuk menguji hipotesis kebenarannya. Setelah dilakukan analisis pendahuluan seperti di atas, maka selanjutnya perlu adanya uji hipotesa untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang di ajukan. Analisis ini dilakukan dengan mencari koefisien antar variabel dari pengaruh motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo.
c.       Analisis lanjut
Analisis lanjut merupakan analisis pengolahan lebih lnjut dari hasil analisis uji hipotesis. Dalam analisis ini peneliti membuat interpretasi dari hasil yang telah diperoleh dengan cara mencari koefisien korelasi ( KK ) antara variabel X dan Y dengan kemungkinan :

Tabel r atau koefisien korelasi
Ø  KK:0, Tidak ada korelasi atau pengaruh
Ø  0< KK< 0,20, Korelasi sangat rendah / lemah sekali
Ø  0.20< KK< 0.40, korelasi rendah / lemah tapi pasti
Ø  0.40 < KK< 0.70, korelasi cukup berarti
Ø  0.70 < KK < 0.90, korelasi yang tinggi, kuat
Ø  0.90 < KK < 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
Ø  KK : 1, korelasi sempurna





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Diskripsi data
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Oleh karna itu, metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisa dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam mendapatkan data primer ini peneliti menggali informasi dari mahasiswa maupun mahasiswi yang menghafalkan Al-Qur’an di fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Dari penelitian tersebut khususnya dalam angket peneliti menanyakan tentang motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap responden, serta mnanyakan prestasi ( dalam hal ini peneliti mengambil nilai IP ) agar memperoleh data yang valid.
Angket atau quesioner merupakan kumpulan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon yang sesuai dengan keinginan peneliti. Jadi angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sedetail mungkin tentang pengaruh motivasi menghafal Al-Qur’an terhadap prestasi kuliah Pada mahasiswa jurusan tafsir hadits uin walisongo.
Untuk menetukan nilai kuantitatif dari hasil angket adalah dengan menjumlahkan skor jawaban dari responden sesuai dengan informasi atau frekuensi jawaban, agar lebih jelas maka dapat dilihat pada tabel berikut:



Deskripsi Nilai Angket
Motivasi Menghafal al-Qur’an

No
Nama
Alternatif
Penskoran
Skor Nilai
Ya
Tidak
4
2
1
mawadatul jannah
10
5
40
10
50
2
Aizzah
6
9
24
18
42
3
Mufidah
12
3
48
6
54
4
Anam
8
7
32
14
46
5
Rahmah
8
7
32
14
46
6
Lailiana
8
7
32
14
46
7
Qorina
2
13
8
26
34
8
Muflihah
10
5
40
10
50
9
nur laila
6
9
24
18
42
10
Sarifuddin
8
7
32
14
46
11
Shabahah
8
7
32
14
46
12
Habibah
12
3
48
6
54
13
Muna
7
8
28
16
44
14
dwi fitria
12
3
48
6
54
15
Kuntariatun
11
4
44
8
52
16
nailia zulfa
11
4
44
8
52
17
Abqori
10
5
40
10
50
18
ulil albab
10
5
40
10
50
19
Hamilatul
11
4
44
8
52
20
Azizah
10
5
40
10
50
Jumlah
180
120
720
240
960










Deskripsi Nilai Dokumentasi
 Hasil Prestasi IP
No
Nama
Y
1
Mawadatul
3,62
2
Aizzah
3,4
3
Mufidah
3,78
4
Anam
3,72
5
Rahmah
3,7
6
Lailiana
3,81
7
Qorina
3,68
8
Muflihah
3,78
9
Nur laila
3,65
10
Sarifuddin
3,5
11
Shabahah
3,64
12
Habibah
3,91
13
Muna
3,6
14
Dwi fitria
3,96
15
Kuntariatun
3,81
16
Nailia zulfa
3,69
17
Abqori
3,8
18
Ulil albab
3,8
19
Hamilatul
3,78
20
Azizah
3,23
Jumlah
73,86








B.     Hasil dan Pembahasan
Data hasil angket responden
x
=
1034
=
51,7
n
20

Nilai x =



y
=
448,08
=
22,404
N
20

Nilai y =

No
Nama
X
Y
X2
Y2
X.Y
x
Y
x2
y2
x.y
1
Mawadatul
54
3,62
2916
13,1044
195,48
2,3
-18,784
5,29
352,838656
-43,2032
2
Aizzah
46
3,4
2116
11,56
156,4
-5,7
-19,004
32,49
361,152016
108,3228
3
Mufidah
56
3,78
3136
14,2884
211,68
4,3
-18,624
18,49
346,853376
-80,0832
4
Anam
54
3,72
2916
13,8384
200,88
2,3
-18,684
5,29
349,091856
-42,9732
5
Rahmah
48
3,7
2304
13,69
177,6
-3,7
-18,704
13,69
349,839616
69,2048
6
Lailiana
46
3,81
2116
14,5161
175,26
-5,7
-18,594
32,49
345,736836
105,9858
7
Qorina
36
3,68
1296
13,5424
132,48
-15,7
-18,724
246,49
350,588176
293,9668
8
Muflihah
56
3,78
3136
14,2884
211,68
4,3
-18,624
18,49
346,853376
-80,0832
9
Nur laila
46
3,65
2116
13,3225
167,9
-5,7
-18,754
32,49
351,712516
106,8978
10
Sarifuddin
46
3,5
2116
12,25
161
-5,7
-18,904
32,49
357,361216
107,7528
11
Shabahah
50
3,64
2500
13,2496
182
-1,7
-18,764
2,89
352,087696
31,8988
12
Habibah
58
3,91
3364
15,2881
226,78
6,3
-18,494
39,69
342,028036
-116,5122
13
Muna
48
3,6
2304
12,96
172,8
-3,7
-18,804
13,69
353,590416
69,5748
14
Dwi fitria
58
3,96
3364
15,6816
229,68
6,3
-18,444
39,69
340,181136
-116,1972
15
Kuntariatun
56
3,81
3136
14,5161
213,36
4,3
-18,594
18,49
345,736836
-79,9542
16
Nailia zulfa
56
3,69
3136
13,6161
206,64
4,3
-18,714
18,49
350,213796
-80,4702
17
Abqori
50
3,8
2500
14,44
190
-1,7
-18,604
2,89
346,108816
31,6268
18
Ulil albab
50
3,8
2500
14,44
190
-1,7
-18,604
2,89
346,108816
31,6268
19
Hamilatul
56
3,78
3136
14,2884
211,68
4,3
-18,624
18,49
346,853376
-80,0832
20
Azizah
64
3,23
4096
10,4329
206,72
12,3
-19,174
151,29
367,642276
-235,8402
Jumlah
1034
73,86
54204
273,3134
3820,02
-6
-374,22
746,2
7002,57884
1,458



Rumus untuk mencari koefisien korelasi
xy
√∑x2 . ∑y2

r =

langkah untuk mencari koefisien korelasi dari tabel diatas
xy
√∑x2 . ∑y2

r =
1,458
(746,2) . (70002,579



1,458
7,2



0,2025 (korelasi rendah atau lemah tapi pasti)
            Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan koefisien korelasi yaitu 0,2025. Pekerjaan sekarang adalah memberikan penafsiran atau intepretasi pada koefisien korelasi sebesar 0,2025 itu. Apakah koefisien korelasi sebesar 0,2025 merupakan koefisien korelasi bermakna atau yang signifikan dan apakah nantinya dapat dijadikan dasar untuk pembuatan generalisai (kesimpulan) terhadap populasinya.[21]
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel r product moment berikut:
Ø  KK:0, Tidak ada korelasi atau pengaruh
Ø  0< KK< 0,20, Korelasi sangat rendah / lemah sekali
Ø  0.20< KK< 0.40, korelasi rendah / lemah tapi pasti
Ø  0.40 < KK< 0.70, korelasi cukup berarti
Ø  0.70 < KK < 0.90, korelasi yang tinggi, kuat
Ø  0.90 < KK < 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
Ø  KK : 1, korelasi sempurna
Berdasar kenyataan ini, maka dapat di buat intepretasi bahwa korelasi rendah atau lemah tapi pasti ada hubungan yang signifikan antara variabel intelegensi (X) dengan prestasi belajar (Y). dari hasil penelitian menghasilkan nilai koefisien korelasi r : 0,2025 maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh yang bersifat rendah / lemah tapi pasti walaupun tidak signifikan.




















BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

B.     SARAN





























G.          SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang dibahas, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I    :    PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Keaslian penelitian (Kajian Pustaka), Sistematika Penelitian.
BAB II  :    LANDASAN TEORI
Bab ini mencakup tentang Hafalan al-Qur’an meliputi: Pengertian tahfidz qur’an, dan tentang Prestasi meliputi: Pengertian Prestasi, Aspek-aspek Prestasi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestrasi Belajar.
BAB III :    METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang Pendekatan dan Jenis Penelitian, Variabel Penelitian, Definisi Operasioanal, Populasi dan Sampel, dan analisis data.
BAB IV :    HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis penelitian ini mencakup tentang gambaran umum hafalan al-Qur’an, analisa data yang terkait dengan prestasi kuliah Mahasiswa Tafsir Hadits Tahun 2013, analisa data pengaruh hafalan al-Qur’an terhadap prestasi kuliah.
BAB V  :    PENUTUP
Penutup ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti berikutnya.



DAFTAR PUSTAKA
--
--




[1]   Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerja Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial: Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: Grafindo Persada, 1994), hlm. 154
[2] W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grafindo, 1996), hlm. 151
[3] Stephan P. Robbins, Organizational Behavior, (New Jersey: Printice Hall Cliffs, 1986), hlm. 213-214
[4] Wahosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), hlm. 177
[5]   Anita E. Woolfolk, Educational Psychology, Ed., (London: Allyn and Bacon, 1993), hlm. 337
[6] Dr. Hamzah B., M.pd., Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 10
[7]Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:BalaiPustaka, 1998),Cet. Ke-1 h. 787.
[8]S, Nasution, Asas-asasKurikulum, (Bandung: Jamera, 1982), h. 17
[9] Drs. Saifuddin Azwar, MA, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,hlm. 7-8.
[10] Muhibbin syah, Psikolgi Pendidikan (Bandung:PT Rosdakarya,1995),h.134
[11] Ibid, h.135
[12] Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi suatu pengantar (dalam perspektifislam(,Jakarta: CV. Pedoman ilmu jaya, 2006),cet.ke-4, h. 1129).
[13] Mahmud Yunus,  Kamus Arab-Indonesia,  (Jakarta: Hidakarya
Agung, 1990), hlm, 105
[14] Nasrudin Razak,  Dienul Islam,  (Bandung: PT. Alma’arif, 1997), hlm, 86
[15]Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 61.
[16]S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm, 125.
[17]Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm, 85.
[18]Ibid,hlm, 159.
[19]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm, 126.
[20]Iqbal  Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm, 16.
[21] H. Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi
Aksara. Hlm.

0 komentar:

Posting Komentar